FaktualNews.co

Patung Gajah Mada di Mojokerto Tertinggi di Dunia, Tembus Rekor MURI

Peristiwa     Dibaca : 2912 kali Penulis:
Patung Gajah Mada di Mojokerto Tertinggi di Dunia, Tembus Rekor MURI
FaktualNews.co/Istimewa
Senior Manajer Rekor MURI Dunia Indonesia, Sri Widarti menyerahkan piagam rekor MURI kepada penggagas patung Gajah Mada, Mulyono di depan pintu masuk wisata Desa BMJ Majapahit, Kecamatan Dlanggu, Kabupatem Mojokerto, Minggu (11/04/2021).

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Patung Gajah Mada berukuran raksasa yang menjulang di Wisata Desa Bumi Mulya Jati (BMJ) Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto menembus rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).

Patung setinggi 23 meter dan sebagai ikon Wisata Desa ini terjatat sejarah menjadi patung Gajahmada tertinggi di Indonesia.

Senior Manajer Rekor MURI Dunia Indonesia, Sri Widarti mengatakan , patung ini resmi dicatat di Muri sebagai rekor yang ke 9.901. Pihaknya memberi piagam penghargaan kepada pemilik wisata desa BMJ mojopahit untuk kategori tertinggi.

“Penilaian untuk itu biasanya ada empat kriteria, seperti unik, langka, dan tertinggi. untuk ini (patung gajah mada) masuk kategori patung tertinggi,” kata Sri Widarti kepada wartawan, Minggu (11/04/2021).

Pembangunan patung tersebut disebut-sebut prosesnya memakan waktu 6 tahun.

Sri menjelaskan, sebelumnya pihaknya juga mencatat beberapa patung di Indonesia masuk rekor Muri. Antara lain, Dewi Sri terbesar dari alang-alang setinggi 9 meter di Bali pada 30 Agustus 2020, patung dewa Murugan tertinggi 17 meter di Langkat Sumatera Utara pada Juli 2019, patung dewi Danu tertinggi 15 meter di kintamani Bali Desember 2017.

“Kemudian patung dewa tertinggi 30 meter juga ada patung berkelompok terbesar monumen pangsar Sudirman 17 meter di Jogja pada Februari 2004,” Ungkapnya.

Sementara, Penggagas patung tersebut sekaligus pemilik wisata Desa BMJ Majapahit menyampaikan, sebetulnya ia sejak kecil tidak mempunyai pemikiran mendirikan patung raksasa.

“Saya membangun sesuai dengan apa yang disampaikan bapak Raja-raja Nusantara. Selama proses pembangunan, ia juga melakukan ritual khusus sesuai petunjuk raja-raja Foeum keraton Nusantara,” tuturnya.

Ditanya terkait total biaya pembangunan, Mulyono mengaku tidak tahu berapa besaran uang yang dikeluarkan.

“Saya tidak menghitung, ya pasti semoga bermanfaat untuk semuanya,” tandasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Tags