FaktualNews.co

Kerap Teror Pesepeda Motor, Ratusan Monyet Hutan Baluran Diusir Pakai Katapel

Lingkungan Hidup     Dibaca : 996 kali Penulis:
Kerap Teror Pesepeda Motor, Ratusan Monyet Hutan Baluran Diusir Pakai Katapel
FaktualNews.co/Istimewa
Kapolsek Heru Purwanto, saat mengusir monyet menggunakan katapel pada Rabu (19/5/2021).

SITUBONDO, FaktualNews.co – Polisi di Situbondo menggalakkan pengusiran atau penghalauan ratusan monyet yang kerap turun ke jalan raya jalur Pantura di kawasan hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.

Pengusiran dengan menggunakan katapel itu terpaksa mereka lakukan menyusul laporan sejumlah kecelakaan lalu lintas akibat ulah mereka yang turun ke jalan raya.

Selain mengganggu pengendara sepeda motor, polisi sebelumnya juga mendapat laporan bahwa monyet-monyet itu sempat mengejar dan membuat dua pengendara motor mengalami kecelakaan.

Kapolsek Banyuputih, Situbondo AKP Heru Purwanto, mengatakan, kebiasaan pengendara melemparkan makanan saat melintas jalan raya di hutan Baluran tersebut menyebabkan monyet memiliki kebiasaan baru turun ke jalanan.

Belakangan, monyet yang turun semakin banyak dan mulai meresahkan pengguna jalan terutama pesepeda motor yang membawa barang bawaan. Tak jarang monyet-monyet itu mengejar dan mengambil paksa barang bawaan yang ada di sepeda motor tersebut.

“Kami menerima pengaduan masyarakat terkait monyet-monyet liar di Hutan Baluran yang mulai sering mengganggu pengguna jalan. Karenanya kami menggalakkan pengusiran atau penghalauan agar tidak membahayakan masyarakat” ujar Heru Purwanto, Kamis (20/5/2021).

Saiful, warga setempat, mengatakan, sangat mungkin monyet-monyet tersebut mengalami kesulitan mencari makanan di habitatnya sehingga merebut apa saja yang dibawa pengendara sepeda motor saat melintas di kawasan tersebut.

“Setiap hari sebenarnya di jalan hutan Baluran memang banyak monyet liar turun ke jalan. Monyet-monyet itu mulai nakal karena banyak pengendara memberinya makan,” kata Saiful.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh