FaktualNews.co

98 Anak di Lumajang Sembuh dari Covid-19 Selama Pandemi, 1 Meninggal Karena Komorbid

Kesehatan     Dibaca : 1144 kali Penulis:
98 Anak di Lumajang Sembuh dari Covid-19 Selama Pandemi, 1 Meninggal Karena Komorbid
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi. (healthecareers.com)

LUMAJANG, FaktualNews.co – Terhitung sejak munculnya wabah virus Corona di Indonesia, Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang mencatat telah menangani 99 pasien Covid-19 dari kalangan anak-anak.

Dari 99 pasien anak-anak itu, satu di antaranya tak berhasil diselamatkan akibat adanya komordid atau penyakit penyerta yang dideritanya.

“Totalnya ada 99 kasus. Satu kasus meninggal dalam perawatan rumah sakit,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan kebupaten Lumajang, dokter Marshall Trihandono, Rabu (16/06/2021).

Marshall menjelaskan, anak-anak lebih kecil kemungkinan terinfeksi virus Corona dibanding orang dewasa. Alasannya, tingkat gen ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang dimiliki anak-anak lebih rendah ketimbang orang dewasa.

Angiotensin Converting Enzyme adalah gen dari reseptor sel tertentu yang digunakan virus Corona COVID-19 sebagai jalan untuk memasuki sel manusia.

Dengan jumlah reseptor ACE yang lebih sedikit teresbut, ujar Marshall, anak tidak mudah terjangkit Covid-19 dibanding orang dewasa.

“Mengikatnya Covid-19 pada reseptor itu masih dalam hipotesa. Namun dari kasus-kasus yang sudah terjadi menyerang pasien usia anak-anak, lebih banyak sembuh dari pada yang meninggal dunia,” tutur Marshall kepada media ini.

Marshall menegaskan, pihaknya meminta kepada semua pihak untuk aktif melakukan pencegahan persebaran virus Corona, terutam di wilayah Kabupaten Lumajang.

“Untuk menekan status zona kuning Kabupaten Lumajang agar tidak sampai naik ke status zona orange ataupun zona merah, tidak lepas kesadaran yang tinggi dilakukan masyarakat dalam menerapakan protokol kesehatan. Minimal melakukan 3M dari 5M yang dianjurkan pemerintah,” pungkas Marshall.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh