Wafer Berisi Potongaan Silet dan Staples Gegerkan Warga Di Jember
JEMBER, FaktualNews.co – Wafer berisi potongan silet dan staples ramai dibahas warga di Jember. Seorang warga di Jalan Cumpedak, Kecamatan Patrang mengaku anaknya menjadi korban dari makanan ringan favorit itu.
Mohammad Yasin warga setempat menjelaskan, wafer yang berisi potongan silet dan isi staples itu didapatkan anaknya dari seorang pria tidak dikenal.
“Kata anak saya waktu itu, ada laki-laki yang memberikan 3 bungkus wafer. Tidak kenal! Terus adiknya itu memakan satu wafer itu tapi kok terasa keras. Akhirnya dilepeh (dimuntahkan),” kata Yasin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (02/08/2021).
Saat dimuntahkan, jajanan wafer itu didapati ada potongan silet dan juga isi staples. “ya isinya itu. Kemudian dua bungkus lainnya dibuka dan dicek isinya sama. Banyak itu (isi potongan silet dan staples) seperti yang kita lihat tadi itu,” ujarnya.
Menanggapi informasi tersebut, Kapolsek Patrang AKP Heri Supadmo, langsung memerintahkan anggotanya menuju rumah warga yang menjadi korban dari jajanan wafer tersebut.
“Jumat (30/7) kemarin kami mendapat laporan ada pria yang membagikan wafer ke anak-anak. Setelah dibuka, dalamnya ada potongan silet dan isi staples,” kata Heri saat dikonfirmasi di Mapolsek Patrang.
Heri menjelaskan, saat diperiksa potongan silet dan staples itu berada di sela-sela lapisan wafer. Jadi, jika wafer itu langsung dimakan, maka potongan silet dan isi staples bisa ikut tertelan.
“Untung kemarin itu waktu wafernya digigit sempat terasa keras. Lalu dimuntahkan. Dari situlah akhirnya di dalam wafer diketahui ada potongan silet dan isi staples. Anak yang diberi wafer ini kemudian memberitahu orang tuanya,” jelasnya.
Wafer berisi potongan silet itu dibungkus dalam pembungkus plastik yang rapi. Sehingga kesannya wafer itu masih baru dan belum pernah dibuka.
“Pelakunya pria (yang memberikan). Identitas masih kita lidik. Kita imbau orang tua berhati-hati jika anaknya dikasih sesuatu oleh orang tak dikenal. Agar tidak menimbulkan hal yang berakibat fatal,” kata Heri.
Sejauh ini, lanjut Heri, sudah ada dua orang tua yang melapor.
“Sasarannya anak-anak. Usia sekitar 3 sampai 9 tahun. Karena kejadian ini, saya imbau orang tua agar waspada,” tandasnya.