SURABAYA, FaktualNews.co – Rawon menjadi salah satu makanan khas Surabaya dan menjadi favorit pecinta kuliner kota surabaya.
Dimassa Pandemi Covid-19 ini, pasangan suami istri asal kota surabaya, menghadirkan menu rawon. Namanya cukup unik yakni, rawon tuyul. Dengan kuah hitam yang khas, rawon tuyul ini menjadi salah satu pilihan di saat lapar datang.
Jika penasaran dengan rawon tuyul ramuan Bintang Timur Diponegoro dan Amel Paulin ini, Anda bisa langsung datang di Jalan Dukuh Kupang Timur XVI/36, Surabaya.
Amel Paulin, menceritakan, bahwa dirinya bersama suami hobby untuk kuliner di surabaya. Sehingga ia dan suami pun akhirnya terlintas untuk membuka resto makanan.
“Awalnya hanya candaan saja, tapi ini sebenarnya cita-cita saya sejak masih duduk di bangku SMA dulu. Dulu saya punya keinginan membuka usaha resto dengan menu utama rawon, makanan khas Surabaya,” kata Amel Paulin, saat ditemui di restonya, Sabtu (9/10/2021).
Lanjut Amel, baru saat ini cita citanya membuka resto terwujud dengan dukungan suaminya.
“Isinya ada daging empal, ditambah lagi telur puyuh, telor asin, tempe dan tahu juga tauge muda. Kuahnya sendiri berwarna hitam karena memakai kluwak,” sambungnya.
Rawon tuyul, milik pasutri ini memiliki khas telor puyuhnya yang memiliki aroma kaldu sapi yang sangat kuat, kuahnya terasa lebih pekat. Sambal khas racikan turun temurun yang disajikan sebagai pelengkap cocok berpadu dengan rasa rawonnya.
“Tentunya porsi rawonnya sangat memuaskan dengan harga cukup terjangkau di masa pandemi Covid-19. Saya berharap warga pecinta kuliner bisa menikmati rawon tuyul dan memuaskan,” tambahnya.
“Ini baru pertama kali buka resto, jika ke depan dicintai masyarakat, bukan tidak mungkin akan membuka cabang lain,” jelasnya.
Sementara itu, Bintang Timur Diponegoro, sang suami sangat mendukung apa yang menjadi cita-cita istrinya itu. Di masa pandemi Covid-19 ini, banyak usaha kuliner yang mengeluh.
“Jika kita mengeluh terus justru tidak bisa berkarya. Jadi apa yang bisa untuk peluang sekarang kita manfaatkan sebaik-baiknya. Dan tetap semangat serta berkeyakinan pasti ada jalan,” terang Rio.
Disinggung soal Protokol Kesehatan (Prokes), ia mengungkapkan, pihaknya telah memberikan pengertian dan pelajaran tentang aturan prokes dari pemerintah kepada karyawannya. Yakni, wajib memakai masker dan kenakan sarung tangan ketika berjualan.
“Sebaliknya, jika ada pengunjung datang tidak pakai masker, kita tegur dengan sopan. Lebih baik kita saling mengingatkan, bertujuan untuk memutus rantai sebaran Covid-19 di masa pandemi ini,” pungkas dia.
Sementara itu jam operasional depot rawon tuyul Surabaya, buka mulai pukul 07.00 – 23.00 WIB. Selain menyajikan nasi rawon juga ada nasi pecel dan nasi bali.