Peristiwa

Mbah Kasih dan Tiga Cucu Yatimnya di Nganjuk Jadi Perhatian Donatur

NGANJUK, FaktualNews.co – Nenek Sukasih (55) warga pengidap tumor di perut yang merawat tiga cucunya yang yatim di Kabupaten Nganjuk kini mulai mendapatkan bantuan dari berbagai donatur.

Mereka juga dibantu pihak Pemerintah Desa setempat, untuk mendapat BPJS Kesehatan di Nganjuk.

Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum Pemerintah Desa Joho, Moh Tafakur mengatakan pihak sejak semula Pemerintah Desa sudah memperhatikan nenek dan tiga cucu tersebut. Setiap kali ada bantuan dan santunan, mereka selalu diupayakan.

“Kan sering ada santunan, Mbah Kasih ini tidak pernah terlewati,” kata Moh Tafakur kepada FaktualNews.co, Rabu (13/10/2021).

Tafakur mengungkapkan keluarga nenek itu pernah mendapat bantuan non-PKH, yakni 300 ribu secara bertahap di masa pandemi Covid-19. Hingga kini, menurut dia, sudah banyak bantuan dan santunan dari berbagai donatur.

Sementara untuk bantuan PKH, katanya, Mbah Kasih memang belum terdata ke DTKS pada tahun kemarin. Karena sebelumnya memang belum punya KTP-el di Nganjuk. Sehingga, diakuinya, saat ini memang belum dapat bantuan dari PKH.

Namun karena tahun ini sudah punya dokumen kependudukan di desa, dipastikan akan segera dapat bantuan PKH. Bantuan ini, memang tidak boleh dobel. “Bantuan di desa sini beras, sembako,” ungkapnya.

Untuk kesehatan Mbah Kasih, kini pihaknya, juga berusaha semaksimal munkin mendapatkan Kartu BPJS Kesehatan. Sehingga biaya pengobatan gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk, bisa segera didapatkan.

“Dalam waktu dekat, bulan depan, segera dapat BPJS,”pungkasnya.


Berita sebelumnya:

Kisah Pilu Tiga yatim Bersaudara di Nganjuk, Diasuh Nenek Pengidap Tumor
Nenek Pengasuh 3 Yatim di Nganjuk Kesulitan Biaya guna Obati Tumor di Perutnya
Derita Tiga Yatim Bersaudara di Nganjuk Memasak Seadanya Memprihatinkan


Mbah Kasih dan cucunya sekarang sudah memiliki 3 unit sepeda. Ketiga cucunya masing-masing juga sudah mendapat bantuan ponsel dari donatur. Bantuan dari pihak Dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Nganjuk dan para donatur lain juga telah tersalurkan, baik berupa uang, sembako, alat masak, tikar dan meja belajar.

Lintang Nurwiyana, cucu pertama Mbah Kasih, mengatakan santunan dan bantuan itu akan digunakan sebaik-baiknya. Uang bantuan yang diterimanya dinilai cukup untuk biaya sekolah. Kada dia, pihak sekolah juga sudah memberi bantuan.

Lintang mengaku ada yang memintanya membuka rekening BRI, dan akan dikirimi uang setiap bulan.

“Diminta buka rekening BRI, nanti diuruskan, nanti ada yang kesini,” kata Lintang, Rabu (13/10/2021).

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi melalui petugas lapangan menyebutkan, Dinsos Nganjuk akan mengusulkan bantuan KIS yang bersumber dari APBD Kabupaten Nganjuk.

Informasinya, juga akan dihadirkan psikolog untuk mendampingi Mbah Kasih. Hal itu untuk mendampingi Mbah Kasih, supaya tidak takut bila berobat ke rumah sakit. “Psikolog akan ke sini,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Mbah Kasih ialah seorang nenek yang tengah merawat tiga cucu, kondisi seadanya. Itu dimulai sekitar Tahun 2012-2013, ketka ibu dari tiga cucu itu meninggal dunia. Dia yang sempat di Samarinda itu, akhirnya harus pulang ke Nganjuk untuk mendampingi ketiga cucunya.

Sekitar waktu itulah, sang ayah dari tiga anank itu menikah, bekerja dan bertempat tinggal di Surabaya.

Mbah Kasih tinggal di Dusun Batu, Desa Joho, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk bersama tiga cucu yatimnya. Ketiga bersaudara itu adalah Lintang Nurwiyana (15), kini kelas X di SMAN 1 Pace, Neila Nur Cahyani (13) duduk di kelas VIII di SMPN 1 Pace dan Muhammad Rizki Nur Wijaya (10) kelas V di SDN 3 Joho.