KEDIRI, FaktualNews.co – Mewarisi bakat dari ayahnya, seorang warga Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Bambang Dwi Cahyo sukses membudidayakan burung puter pelung.
Pria berusia 58 tahun tersebut saat ini berhasil meraup untung puluhan juta rupiah dari hasil penjualan burung yang identik dengan keunikan suaranya tersebut.
Tidak hanya jenis burung puter pelung yang ditangkar oleh Bambang, ada juga burung derkuku kelantan dan juga burung puter pelung albino.
Bambang Dwi Cahyo mengaku, awal mula menekuni budi daya burung puter sejak tahun 2012 yang lalu. Awalnya memang karena hobi dari kecil memelihara burung kicau. Namun kini ia hanya menekuni budi daya burung puter pelung.
“Jadi dari kecil saya disuruh merawat burung-burung kicau peliharaan almarhum ayah saya. Terus lama-lama saya justru senang membudidayakan burung puter pelung,” terang Bambang Dwi Cahyo di sela-sela kesibukannya merawat burung puter pelung, Selasa (26/10/2021).
Sampai saat ini, jelas Bambang, dia hasil tangkarannya sudah sekitar 500 ekor lebih. Sementara untuk indukan, dia mengaku mempunyai kurang lebih 36 pasang indukan.
Di masa pandemi seperti saat ini, menurutnya, justru permintaan para penghobi burung puter pelung terus meningkat. Tidak hanya datang dari Kediri dan sekitarnya, permintaan burung puter pelung juga datang Malang, Bondowoso, Sidoarjo dan juga dari Bandung.
“Alhamdullillah omzet dalam sebulan bisa mencapai puluhan juta rupiah,” tambah Bambang.
Harga satu ekor burung puter pelung untuk kualitas paling rendah berkisar antara 750 ribu hingga 1 juta rupiah. Sedangkan untuk kualitas burung super mencapai 5 juta rupiah.
“Bahkan ada burung puter pelung kami yang harganya mencapai 12 juta rupiah, karena sering juara dalam perlombaan. Sementara untuk yang burung puter pelung albino kami jual 1,5 juta hingga 2 juta rupiah.”ujar Bambang.
Seperti diketahui, burung puter pelung ini merupakan burung endemik Indonesia. Burung ini memiliki suara yang unik mirip seperti orang yang sedang menangis. Tak ayal burung ini banyak dicari oleh para penghobi burung yang suka dengan suara unik. (Aji)