MOJOKERTO, FaktualNews.co – Balita berusia 3 tahun, Azmi Alrahmadani dilaporkan hilang secara misterius di sekitar rumahnya, Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto sejak Sabtu (03/12/2021) sore, saat kondisi hujan deras.
Sebelum hilang, Balita anak dari pasang Masduki dan Anggi itu sempat bermain air hujan di jalan perkampungan dan selokan sedalam 1 meter depan rumahnya sekitar pukul 17.23 WIB.
Waktu itu ayah korban memantau dari jauh di Musholla dan sempat memvideokan aktivitasnya karena permintaan ibunya. Mengetahui hal itu, ibunya meminta agar AA diajak pulang khawatir sakit.
Saat itu, ayah korban bergegas mengambil payung ke rumah. Tidak sampai 5 menit ia keluar namun korban sudah tidak ada ada.
Kapolsek Ngoro, Kompol Subiyanto mengatakan, saat ini tim gabungan dan Basarnas masih terus melakukan pencarian di selokan hingga sungai Brantas. Bahkan paranormal atau orang pintar pun didatangkan untuk membantu.
“Masih belum ketemu, sampai saat Basrnas ini masih jalan, hari pertama pencarian sudah sampai jarak 4 kilo dari titik korban bermain, hingga kita cari di sungai Brantas. Orang pintar-pintar ini kalau malam juga menaboh wajan (ritual duk-duk neng) dan bersama warga membacakan do’a,” katanya saat dikonfirmasi FaktualNews.co, Selasa (7/12/2022).
Subiyanto menjelaskan, menurut penuturan paranormal balita tersebut masih berada di sekitar selokan. “Kata orang pintar masih berada disekitar situ, didekap katanya. Tapi kan itu ilmu lain, kita tidak bisa percaya itu,” jelasnya.
Meski begitu, ia juga tidak bisa memastikan korban hilang di dalam got. Namun berdasarkan keterangan orang tua korban, korban diduga kuat terbawa aliran air selokan.
“Bapaknya tahu sendiri anaknya bermain di selokan. Secara real orang tuanya dan keluarga meyakini anak itu terjatuh di selokan,” ungkapnya.
Insiden hilangnya korban juga menjadi perbincangan sejumlah media sosial. Banyak yang menduga korban menjadi korban penculikan. Akan tetapi, Subiyanto juga menepis adanya isu bahwa korban diculik seperti yang diperbincangkan di media sosial.
“Tidak ada sama sekali (penculikan). bagaimana ada penculikan?, wong bapaknya sendiri yang nunggu dia bermain,” pungkasnya.