Trauma Erupsi Semeru, 20 Warga Lumajang Mengungsi ke Blitar
BLITAR, FaktualNews.co – Trauma dan takut tidur di pengungsian, dua puluh warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Lumajang memilih tinggal di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jum’at (10/12/2021).
Mereka terpaksa meniggalkan pengungsian lantaran masih merasa trauma mendalam saat kejadian erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) lalu.
Meski mereka sudah di pengungsian, mereka tetap tidak tenang karena situasi yang masih belum aman dan Gunung Semeru masih erupsi.
Salah satu pengungsi, Mulyono, mengatakan, trauma saat kejadian erupsi belum bisa di hilangkan. Apalagi kalau di malam hari tinggal di pengungsian, ia dan warga yang lain masih khawatir akan terjadi erupsi lagi. Untuk ia memutuskan untuk ke Blitar.
“Kami ada tuju kepala keluarga dari Candipuro, kami ke Blitar cari tempat yang aman. Karena di pengungsian selama dua hari kami masih belum tenang akan terjadi erupsi lagi,” kata Mulyono.
Dia menambahkan, untuk menghilangkan trauma dan mencari tempat yang aman, ia memilih ke Blitar karena Blitar jauh dari Gunung Semeru dan dekat dari Lumajang.
“Kami akan pulang jika sudah dinyatakan aman oleh petugas, Namun kalau belum aman kami tinggal di Blitar dulu,” tambahnya.
Sementara Slamet Riyanto Perangkat Desa Gogodeso mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik pengungsi korban erupsi gunung semeru. Ia akan berusaha memenuhi kebutuhan selama pengungsi tinggal di Blitar.
“Semua kebutuhan pengungsi sudah tercukupi. Mulai bantuan dari warga sekitar seperti sembako dan lain lainya,” ujarnya.
Para pengungsi dari Lumajang ini hanya bisa pasrah lantaran belum mengetahui bagaimana kondisi tempat tinggal mereka saat ini. Pasalnya sejak erupsi beberapa hari yang lalu mereka langsung pergi menyelamatkan diri meniggalkan rumahnya.
