FaktualNews.co

Terkait Omicron Warga Surabaya Tanggapi Enteng, Sedih Kalau PPKM Lagi

Kesehatan     Dibaca : 903 kali Penulis:
Terkait Omicron Warga Surabaya Tanggapi Enteng, Sedih Kalau PPKM Lagi
FaktualNews.co/Dofir.
Sutrisno, pengelola Warkop di bilangan Ketintang Kota Surabaya, Senin (3/1/2021).

SURABAYA, FaktualNews.co – Sebagian warga Surabaya menanggapi enteng terkait masuknya Covid-19 varian Omicron di kotanya. Mereka mengaku biasa saja mendengar kabar tersebut.

Namun merasa sedih jika nanti pemerintah akan kembali memberlakukan pembatasan sosial alias PPKM seperti tahun lalu.

Seperti disampaikan Sutrisno (36) pengelola warkop di bilangan Ketintang, Gayungan. Ia mengaku tidak begitu kaget mendengar informasi adanya Covid-19 jenis baru masuk ke Surabaya.

“Biasa saja, nggak kaget. Bismillah tidak ada apa-apa,” katanya, Senin (3/1/2021).

Sutrisno justru mengaku sedih kalau nanti pemerintah kembali memberlakukan pembatasan jam operasional usahanya dalam rangka mencegah penyebaran varian Omicron. Sebab, dia mengaku setahun terakhir ini telah berjuang mati-matian menjalankan usahanya di tengah pandemi.

“Sedih kalau ada penutupan, karena sewa tempat terus bayar. Takut imbasnya seperti tahun kemarin,” lanjut Sutrisno.

Meski begitu, ia tetap pro aktif mencegah penularan varian Omicron dengan menyediakan fasilitas cuci tangan dan menganjurkan supaya pelanggan memakai masker serta berjaga jarak ketika ngopi di tempatnya.

Dia pun berharap supaya Covid-19 segera lenyap, tidak ada virus-virus baru yang bermutasi.

“Semoga lekas selesai, diangkat Allah wabah ini biar kondisi normal. Gak mari-mari (selesai), habis virus ini ada virus lagi, cukup sudah,” tandasnya.

Senada dengan Sutrisno, Muji (42), yang keseharian bekerja sebagai salesman di Kota Surabaya. Menurut dia, bukan soal virusnya yang ditakuti, melainkan kebijakan pemerintahlah yang selama ini memberatkan masyarakat.

Dengan adanya PPKM dikatakannya, berdampak langsung dengan penghasilan yang ia peroleh.

“Disana disekat, disini disekat. Kita kejar waktu, jadi nggak mencapai target,” keluhnya.

Ia kemudian meminta pemerintah supaya menerapkan kebijakan yang lebih efektif dan pro rakyat selain PPKM. Seperti memasifkan vaksinasi kepada masyarakat.

“Vaksin itu harus digencarkan, jangan pada titik-titik tertentu saja. Biar mudah dijangkau masyarakat banyak,” katanya.

Seperti diketahui, pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron pertama diketahui berdasar temuan tim peneliti Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.

Pasien tersebut merupakan warga Kota Surabaya yang baru saja melakukan perjalanan dari Pulau Bali.

Belakangan, bukan hanya satu orang yang saja yang terinfeksi Omicron, melainkan dua orang. Keduanya merupakan pasangan suami istri berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) dan saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin