LUMAJANG, FaktualNews.co – Sebanyak 40 jasad korban Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang yang terjadi Sabtu (4/12/2021) lalu sudah diindentifikasi tim DVI dan Biddokes Polda Jawa Timur. Namun, ada sebanyak 8 jasad berupa body part yang belum teridentifikasi.
Kabid Bokkes Polda Jatim, dr Erwinn Zainul Hakim mengatakan, sebanyak 8 jenazah yang kini belum diketahui identitasnya untuk penyimpanan sementara dari RSUD dr Haryoto Lumajang, dikubur di pemakaman umum Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
“Disetiap body part jasad yang dikubur tersebut diberikan tanda-tanda khusus. Hal ini untuk memudahkan bila mana ada keluarga korban yang melaporkan maka tim yang telah bentuk untuk melakukan tes DNA, sekunder maupun lainnya,” kata Erwin, Senin (03/01/2022).
Jasad korban yang dikebumikan korban APG untuk menjaga keutuhan dari body part dibungkus dengan aluminium dan beberapa lapis plastik lainnya
Lebih lanjut dr. Erwinn Zainul Hakim mengatakan, tim DVI yang sudah bekerja hampir sebulan dalam operasi korban APG Gunung Semeru per Senin (3/1/2022) sesuai perintah Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Niko Afinta ditarik.
“Namun bukan berakhirnya tugas DVI tapi dialihkan ke tim RS Bhayangkara Lumajang, dengan skala kecil,”kata pria berpangkat Kombes Pol itu.
Dalam penutupan operasi tim DVI Polri Biddokes Polda Jawa Timur, di aula pertemuan lantai dua RSUD dr Haryoto Lumajang, juga dilaksanakan penandatangan prasasti dalam upaya meningkatkan kewaspadaan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bahaya Gunung Semeru.
Dalam kesempatan itu juga ada penandatanganan prasasti Korban Awan Panas Guguran Gunung Semeru 4 Desember 2021oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Prasasti itu untuk mengingatkan warga akan bahaya Semeru agar lebih waspada.