PROBOLINGGO, FaktualNews.co-Truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Probolinggo menabrak pot di trotoar milik pedagang tanaman hias. Diduga truk pelat merah L 9962 BG ini mengalami rem blong Ketika mengakut kayu, Sabtu (02/04/22) siang.
Beruntung, sopir dan seluruh karyawan DLH yang ikut kendaraan bercat merah itu selamat. Hanya pot yang dipajang di trotoar hancur berantakan. Akibatnya, penjual pot dan aneka hiasan taman tersebut, merugi hingga Rp6 juta lebih.
Sudah ada kesepakatan antara Bidang Pertamanan pada DLH dengan pemilik atau penjual pot. Meski penjual memajang jualannya diatas trotoar, DLH bersedia mengganti kerugiannya. Kesepakayan itu disampaikan Kabid Pertamanan DLH Suciwati di lokasi kejadian. “Yang penting tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Perempuan yang biasa disapa Suci ini membenarkan, kalau truk yang digunakan mengakut kayu usai menebang di jalan Panglima Sudirman itu sudah tua. Bahkan, untuk menjalankan atau menghidupkan mesinnya, harus ditarik kendaraan lain atau didorong oleh tenaga yang ikut truk yang dimaksud. “Tahunnya saya tidak tahu. Sekitaran 29 tahun usianya, sudah tidak layak,” terangnya.
Namun apa boleh buat pihaknya tetap mengoperasionalkan kendaraan yang dibamper depannya dipasang tali tampar untuk menarik tersebut, karena tidak ada kendaraan lain yang lebih layak. Dikatakan, ada 3 kendaraan dibagian pemotongan atau penebangan ranting atau pohon, seluruhnya kondisinya sudah tua, namun masih dioperasikan. “Kami memaklumi. Karena anggarannya untuk penanganan Covid-19,” tandasnya.
Tak hanya itu, 5 unit kendaraan tangki penyiraman yang dimiliki, hanya 1 unit yang masih bagus. Sisanya memprihatinkan, namun masih bisa dioperasikan. Ia berharap, dengan kejadian itu pemkot bisa membelanjakan anggarannya untuk peremajaan unitnya. “Itu harapan kami. Ya untungnya yang ditabrak pot. Kalau pengendara atau warga, urusan bertambah panjang,” katanya.
Hal senada juga diungkap salah satu karyawan yang ikut atau naik truk yang dimaksud. “Fungsi tali tampar di bamber depan itu untuk menarik. Kalau gak ada mobil yang narik, ya kita kita ini yang mendorong. Kayak motor GP, didorong sebelum start,” katanya.
Ia kemudian menceritakan kronologinya. Awalnya, truk dari arah selatan Jalan Gatot Subroto, hendak ke garasi setelah memangkas ranting di Jalan Panglima Sudirman. Tiba-tiba remnya macet dan tidak berfungsi alias ngeblong. Beruntung sang pengemudi sigap dan membanting kendaraannya ke kiri atau ke selatan sehingga menghantam pot. “Pas di tikungan. Kalau tidak dibanting ke kiri, menghantam Honda Jazz dan pengendara lainnya,” ujarnya.