FaktualNews.co

Wamenkumham: Rutan Kelas IIB Situbondo Over Kapasitas 

Peristiwa     Dibaca : 531 kali Penulis:
Wamenkumham: Rutan Kelas IIB Situbondo Over Kapasitas 
FaktualNews.co/Fathul Bari.
Wamenkumham RI Prof Dr Eddy Omar Syarif Hariej, saat melihat kondis sel Rutan Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham RI) Prof DR Eddy Omar Sharif Hiariej berkunjung ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Situbondo, Kamis (21/4/2022).

Selain meninjau kondisi sel di Rutan Situbondo, Wamenkumhan Eddy Hiariej dan rombongan  juga melihat prosesi puluhan napi membasuh kaki ibunya, dalam momen peringatan Hari Kartini tahun 2022 ini.

“Setelah meninjau kondisi sel, kondisi sel Rutan kelas IIB Situbondo, dengan kapasitas 200 orang Napi, namun penghuninya sebanyak 280 orang. Jadi Rutan ini over kapasitas atau kelebihan hunian,”ujar Wamenkumham Eddy Hiariej, Kamis (21/4/2022).

Pria yang akrab dipanggil Eddy menegaskan, seharusnya Rutan dihuni mereka yang  masih berproses, namun ternyata sebanyak 70 persen  Rutan Kelas IIB Situbondo itu dihuni warga binaan.

“Oleh karena itu, dengan kenyataan tersebut Rutan Situbondo butuh perhatian khusus. Sehingga petugas Rutan Situbondo harus merubah mindset. Karena yang dihadapi bukan tahanan, melainkan warga binaan. Sebab, membina tahanan dan warga binaan, merupakan dua hal yang berbeda,”katanya.

Lebih jauh Wamenkumham Eddy berharap, Rutan kelas IIB Situbondo tidak hanya memperingati Hari Kartini saja, dalam mengingatkan kepada warga binaan jika akan pulang ke rumahnya. Namun, dirinya berharap Rutan Situbondo juga menggelar di hari libur nasional yang lain.

“Sehingga dengan menggelar kegiatan sakral seperti membasuh kaki ibunya itu, membuat para warga binaan menyesali perbuatannya. Makanya, saya sangat mengapresiasi acara basuh kaki ibu para warga binaan Rutan Situbondo,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Situbondo, Tomi Elyus mengatakan, pihaknya sengaja mendatangkan ibu para warga binaan, karena selama dua tahun pandemi Covid-19, warga binaan tidak bisa dikunjungi.

“Makanya, dalam momen peringatan momen Hari Kartini tahun ini, kami mengundang ibu para warga binaan, dan menggelar warga binaan membasuh kaki ibunya. Dengan harapan, warga binaan menyesali perbutannya,”ujar Tomi.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin