Ekonomi

Wabah PMK Masih Hantui Peternak Sapi di Jombang, Lakukan Pengobatan Mandiri

JOMBANG, FaktualNews.co – Peternak sapi di Kabupaten Jombang, masih dihantui wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Mereka pun melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengobatan secara mandiri.

Salah satunya seperti Suwarto, peternak sapi di Desa Banjardowo. Ia berupaya semaksimal mungkin mengobati sejumlah hewan sapinya terjangkit wabah PMK.

“Empat sapi saya menunjukkan ciri PMK,air liur keluar terus dari mulut,sapi gak mau makan atau minum. Untuk mengurangi kerugian dan jangan sapi sampai mati,usaha yang dilakukan ya merawat dan lakukan pengobatan,” kat peternak sapi berusia 47 tahun ini, Kamis (2/6/2022).

Keadaan serupa diungkapkannya juga terjadi pada hewan sapi milik warga sekitar rumahnya dengan menunjukkan gejala yang sama,namun berbagai cara penyembuhan dilakukan untuk menyembuhkan sapi dari virus PMK.

“Pengobatan mandiri saya lakukan mulai dari memberi suntikan antibiotik,anelgesik yang disuntik sama mantri hewan,dan beberapa saran yang diberikan saya lakukan,” ujarnya.

Ditambahkan Suwarto pengobatan lain juga dilakukan seperti pemberian air gula merah,telur ayam kampung sebagai penambah tenaga,juga beberapa treatment lain dilakukan untuk penyembuhan.

“Sapi keadaan begini (PMK) gak mau makan dan minum,jadi kita yang harus ngalahi bantu meminumkan,kalau gak gitu sama sekali gak ada isian tenaganya,lama-lama mati nanti malah rugi,”ungkapnya.

Saat ini hal yang paling dikhawatirkan olehnya ketika sapi-sapi miliknya tidak bebas dari PMK,kerugian harus diterimanya terlebih menjelang idul qurban seyogyanya harha jual tinggi malah turun.

“Takutnya ya mati itu pasti rugi, dijual juga harganya murah padahal biasanya saat mau qurban harga jual sudah tinggi. Sekarang beberapa pemilik sapi lainnya kalau gak sembuh-sembuh takut mati duluan dijual tapi ya gitu akhirnya harganya murah,” jelasnya.

Ia dan peternak lain berharap agar wabah PMK dapat segera hilang,sehingga aktifitaa ternak sapi dapat berjalan dengan lancar kembali.

“Semua pasti pengen sapinya sehat-sehat dan aman,agar tidak rugi,” tutur Suwarto memungkasi.