Puluhan Hewan Ternak di Tulungagung Suspek PMK
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Sebanyak 48 ekor hewan ternak di Tulungagung, suspek penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan ternak yang suspek PMK itu tersebar di enam kecamatan di Tulunggagung.
Diduga penyebaran virus PMK karena ada hewan dari daerah masuk ke Tulungagung melalui jalur tikus.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, berdasarkan data yang dilaporkan, saat ini adasebanyak 48 ekor sapi yang suspek PMK di Tulungagung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 21 ekor di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan sisanya masih dalam proses penyembuhan.
“Memang sebelumnya Tulungagung masih zona hijau dari virus PMK. Kami menduga penyebaran itu berasal dari luar daerah Tulungagung. Melihat penyebaran virus PMK bisa mencapai radios 10 Kilometer,” ujarnya.
Bupati Maryoto Birowo menjelaskan, puluhan hewan ternak yang suspek PMK tersebar di enam kecamatan. Yakni Kecamatan Gondang, Rejotangan, Ngunut, Ngantru, Sendang dan Pagerwojo.
Maka dari itu, pihaknya mengintruksikan agar masyarakat bisa lebih mewaspadai dan segera melapor jika hewan ternaknya memiliki gejala PMK.
“Penularan PMK ini sangat cepat. Maka dari itu, kalau ditemukan gejala masyarakat harus segera melapor,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung, Mulyanto menambahkan, untuk hewan ternak yang sudah suspek PMK, kini sudah dilakukan penanganan seperti pemberian vitamin serta mengambil sampel air liur hewan ternak yang supek dan dikirimkan ke Pusat Veteriner Farma Surabaya, untuk mengetahui apakah positif PMK.
“Untuk hasil labnya sampai saat ini masih belum keluar,” imbuhnya.
Mulyanto mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya sudah menyiapkan tim vaksinasi PMK di Tulungagung, terdiri dari dokter hewan dan petugas medis, Bhabinkamtibmas, Babinsa serta beberapa dari pihak desa.
Untuk jadwal vaksinasi PMK masih menunggu informasi dari Pemprov Jatim. Namun perkiraanya pada pertengahan Juni 2022 sudah dilakukan vaksinasi.
“Harapanya semua hewan di Tulungagung bisa mendapatkan vaksinasi PMK. Namun sampai saat ini kuota vaksin masih belum kami dapatkan. Untuk sasaranya adalah hewan ternak yang masih sehat. Sedangkan untuk hewan ternak yang suspek, harus disembuhkan dulu,” pungkasnya.