Wali Kota Blitar Inginkan Kontes Bonsai Digelar Secara Rutin
BLITAR, FaktualNews.co – Wali Kota Blitar, Santoso membuka secara resmi Pameran dan Kontes Bonsai Nasional, Selasa (19/7/2022), di area Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar.
Dalam kontes tersebut menampilkan ratusan pohon bonsai yang ditandingkan nilai artistiknya, hingga bernilai harga fantastis pula.
Wali Kota Santoso, mengapresiasi inisiatif panitia menyelenggarakan kontes bonsai nasional yang sudah lama tidak digelar karena pandemi. Baru kali ini bisa terlaksana, untuk mendongkrak kembali nilai jual bonsai, yang mana event ini digelar bertepatan dengan momen Bulan Bung Karno dan Hari Koperasi Nasional.
“Inisiatif saya dulu digelar di Bulan Bung Karno, tapi karena Bulan Juni kemarin sangat padat, baru hari ini digelar di peringatan hari koperasi. Ternyata hari ini terlaksana baik, bonsai yang ditampilkan bukan sembarangan. Banyak yang berusia lama dan nilai jualnya cukup tinggi. Ada yang Rp100 juta, ada pula yang Rp 500 juta. Makanya saya sangat surprise,” ujar Wali Kota Santoso.
Santoso mengatakan, pihaknya ingin kontes bonsai serupa bisa digelar rutin. Setidaknya satu tahun sekali, guna membangkitkan hobi mengkerdilkan tumbuhan khususnya dari Blitar dan sekitarnya bisa meningkat.
“Nanti kontes bisa digelar setiap Bulan Bung Karno, nantinya bisa menyemarakkan sekaligus menumbuhkembangkan semangat teman-teman penggemar bonsai. Supaya mereka bangkit kembali, dan produknya memiliki nilai jual tinggi. Sehingga bonsai ini menjadi hobi yang layak ditekuni karena mempunyai nilai ekonomi tinggi apalagi sudah masuk bursa internasional,” harapnya.
Panitia Kontes Bonsai, Gigih Widiyanto mengatakan, di kontes ini menghadirkan 503 peserta penghobi bonsai untuk menandingkan segi artistik tanamannya. Peserta sendiri tidak hanya dari Blitar, tapi diikuti peserta dari 18 daerah mengikuti kontes selama 10 hari mulai tanggal 15-24 Juli 2022.
Dibagi dalam dua kelas, yaitu kelas prospek atau kelas tanaman yang dalam proses menjadi bonsai, diikuti 285 peserta. Smentara kelas pratama atau kelas tanaman yang sudah matang atau telah jadi bonsai, diikuti 218 peserta.
“Blitar itu gudangnya bonsai namun saat pandemi kemarin sempat drop. Setelah pandemi mereda permintaan bonsai langsung meningkat drastis karena bonsai ini tidak bisa didapatkan instan karena butuh pengembangan yang lama. Makanya untuk makin meningkatkan hal itu kita inisiatif menggelar kontes ini. Dan alhamdulilah kita difasilitasi Pak Wali Kota hingga terlaksana hari ini,” ujarnya.
Gigih menjelaskan, dengan bisa seseorang menekuni hobi dalam membuat tanaman bonsai dengan serius bisa mendatangkan nilai ekonomi lebih. Sebab tanaman yang sudah berhasil menjadi bonsai bisa memiliki harga yang tinggi hingga ratusan juta.
“Kontes ini diharapkan bisa memberikan motivasi pada teman-teman pengrajin bonsai yang masih pemula bahwa kalau ditekuni secara baik kemudian dirawat itu merupakan sumber ekonomi,” pungkasnya.