FaktualNews.co

Ditolak di Jember, Ceramah Ustadz Hanan Attaki Rencana Pindah Situbondo

Peristiwa     Dibaca : 745 kali Penulis:
Ditolak di Jember, Ceramah Ustadz Hanan Attaki Rencana Pindah Situbondo
FaktualNews.co/Hatta.
Audiensi Panitia Majelis Gaul Jember dengan Wabup Jember Gus Firjaun.

JEMBER, FaktualNews.co – Usai ada keberatan dan penolakan dari Pemkab Jember, menyoal acara ceramah Ustadz Hanan Attaki yang akan digelar 29 Juni 2022 mendatang. Panitia acara bertajuk Konser Langit itu, memindahkan lokasi acara dari Jember ke Situbondo.

Hingga saat ini masih dilakukan rapat perihal pindahnya lokasi acara ceramah, juga kegiatan lobi-lobi antara panitia Majelis Gaul di Jember dengan panitia dari pusat manajemen Ustadz Hanan Attaki.

Rencananya acara di Situbondo, akan digelar di sebuah Pondok Pesantren di Sukorejo, Situbondo.

“Kalau memastikan langsung kami belum bisa, karena kami kan butuh komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak supaya tidak terjadi hal-hal seperti sebelumnya. Tapi kalau kita, pinginnya, kan pingin boleh dong. Kita pinginnya di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo,” kata Ketua Panitia dari Majelis Gaul Jember Ustaz Hutri Agus Prayudo, saat dikonfirmasi lewat telepon, Minggu (24/7/2022) pagi.

“Mengomunikasikan banyak hal itu kan tidak bisa cepat. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada yang cocok, ada yang tidak cocok. Kadang deal kadang no deal. Ya kita pahamilah, proses kan memang seperti itu,” sambungnya.

Perihal pemindahan lokasi ceramah, kata Ustadz Hutri, pihaknya menegaskan sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen, dengan hasil audiensi yang dilakukan bersama Pemkab Jember beberapa hari yang lalu.

“Catat, ini penting. Kami tetap komitmen 100 persen dengan rapat yang di kantor Bupati (Jember). Kami tetap komitmen. Kami tidak akan bandel. Kami tidak akan memaksakan kehendak. Acara tetap jalan, cuma geser tempat, sebagaimana pak Wabup bilang, di kota-kota lain monggo, tapi tidak di Jember,” ujarnya.

Terkait waktu pelaksanaan, lanjutnya, bisa dilakukan tetap sesuai jadwal, ataupun juga diundur sehari.

Namun demikian, kata Ustadz Hutri, pihaknya masih terus melakukan rapat koordinasi.

“Ada dua kemungkinan. Satu, tetap tanggal 29 di jam yang sama. Kemungkinan kedua, tanggal 30 Juli. Jadi ada dua opsi, tetap tanggal 29 atau mundur ke tanggal 30,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin