Cerita Dea Miswa, Gadis Tambakrejo Bojonegoro yang Pilih Menggeluti Usaha Ternak Kambing
BOJONEGORO, FaktualNews.co – Dea Miswa Adis Cayani (22), gadis asal Desa/Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro ini, punya aktivitas agak berbeda dengan gadis-gadis pada umumnya.
Dia memilih beternak kambing di rumahnya dari pada bekerja di perusahaan/ pabrik. Dea Miswa Adis Cayani pun sukses menggeluti breeding kambing. Breeding kambing secara sederhana diartikan sebagai usaha pengembangbiakan kambing.
Gadis yang masih tinggal bersama orang tuanya itu mempunyai cerita panjang dalam membangun usaha ternaknya. Alumni SMK Migas Cepu itu menceritakan suka dukanya dalam dunia ternak kambing.
“Awal mula terjun dalam dunia peternakan saya hanya melanjutkan orang tua. Dulu bapak seorang supir dan alih profesi menjadi peternak kambing. Terus setelah saya lulus SMK usahanya saya teruskan,” ucap gadis kelahiran 2000 itu.
Dia sempat merasa jenuh beternak kambing, sebab kegiatan beternak kambing menurutnya waktu itu terlalu monoton, hanya ngasih makan minum.
Karena jenuh itu pula dia sempat memutuskan untuk merantau ke Kota Surabaya. Namun itu hanya bertahan 3 pekan. Karena merasa kangen terhadap kambing-kambingnya, dia memutuskan pulang.
“Setelah dari Surabaya saya ngomong ke bapak ingin mencoba breeding kambing, terus akhirnya nyoba breeding kambing sampai sekarang,” ungkapnya.
Gadis itu juga mengatakan dirinya tidak pernah gengsi soal mengurus kambing, sebab dari dulu dia sudah terbiasa dengan lingkup dunia laki-laki. Bahkan sejak SMP sering mengikuti even motor trail.
“Kalau dibilang gengsi sih enggak, cuman kadang juga ada yang ngledek,” katanya kepada awak media saat berkunjung di kandangnya.
Untuk pemeliharaan kambing-kambingnya tidak ada yang khusus, hanya saja dia rutin mencukur bulu-bulu indukan kambing sebab kalau kambing gibas di bilunya terdapat kutu dan itu mempengaruhi faktor makan kambing. Di kandang Dea kini ada 40 ekor kambing dari mulai anakan hingga indukan.
Saat matahari sudah terik, kawanan kambing digiring ke lapangan untuk kembali makan rumput sampai sekitar jam 2 siang sebab kalau sore di lapangan di pakai main bola, di jam 10 pagi Dea meminggirkan indukan di tempat yang teduh supaya para induk kambing bisa menyusui anak-anaknya dalam suasana sejuk.
“Alhamdulillahnya lantaran beternak kambing ini selain mendapatkan untung di bulan kemarin juga mendapatkan predikat juara tiga sebagai pemuda pelopor tingkat Jawa timur,” ungkapnya.
Dia juga berpesan kepada para pemuda agar jangan pernah takut mencoba sesuatu. Sebab keberhasilan itu prosesnya juga dari mencoba. Kalau tidak dicoba manusia tidak akan mengetahuinya.