Mitos Gua Lowo di Dusun Ngronan Sekar Bojonegoro
BOJONEGORO, FaktualNews.co – Di Kabupaten Bojonegoro, terdapat gua tersembunyi yang masih belum diketahui khalayak ramai. Di dalamnya terdapat stalaktit dan stalagmit yang indah dan belum terjamah.
Gua ini juga tempat persembuyian jutaan ekor kelelawar. Oleh sebab itu warga setempat menyebutnya Gua Lowo yang bermakna goa kelelawar yang berlokasi di atas bukit Dukuh Ngronan, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
Selain belum adanya akses jalan yang memadai menuju goa tersebut. Kondisi di dalam gua juga masih dibiarkan apa adanya. Sehingga pengunjung akan kesulitan untuk menjelajahi kondisi di dalam goa.
Medan menuju Gua Lowo terbilang gampang-gampang susah. Pasalnya pengunjung harus berjalan kaki setelah masuk perbatasan dusun untuk naik menuju gua tersebut.
Lokasinya berjarak kurang lebih 4 kilometer dari jalan poros kecamatan di Desa Bareng, Kecamatan Sekar, atau bisa ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua menuju Dusun Ngronan.
Dari Dusun Ngronan, pengunjung harus berjalan kaki menuju Gua Lowo, dan tidak bisa menggunakan kendaraan roda dua. Karena keberadaan Gua Lowo ini berada di atas bukit. Pengunjung harus berjalan kaki dengan jarak sekitar 600 meter untuk sampai di mulut gua, yang berada di ketinggian 200 meter di atas permukaan air laut (MDPL).
Setelah sampai di Gua Lowo pengunjung akan menyaksikan jutaan kelelawar yang bergelantungan di atab gua tersebut. Tak jarang pula banyak warga yang berada di dalam Gua Lowo itu untuk mengumpulkan kotoran kelelawar.
Hartono warga setempat mengatakan, jika sudah menjelang Maghrib pengunjung diharuskan turun dari Gua Lowo. Sebab penghuni lain seperti ular banyak yang berdatangan ke gua tersebut.
“Warga setempat tidak berani melakukan aktivitas di gua ini jika sudah jam lima sore keatas. Sebab kabarnya jika sudah masuk sore hari banyak ular-ular yang berdatangan ke gua lowo ini,” ujarnya kepada FaktualNews.co Sabtu (6/8/2022).
Dia melanjutkan bahwa Gua Lowo memiliki mitos bahwasanya banyak pengunjung ke sana untuk mencari pengobatan di tempat tersebut.
“Di tempat ini konon katanya jika ada orang yang memiliki penyakit kronis banyak yang kesini untuk mengambil kelelawar seperlunya untuk obat. Tapi tidak hanya mengambil begitu saja. Mereka harus meninggalkan uang seikhlasnya di sekitar gua ini ,” ujarnya.
Puji warga setempat yang sering mengambil kotoran kelelawar juga mengatakan hal yang sama. Dia pernah membuktikan mitos tersebut. Dahulu dirinya mempunyai penyakit paru-paru. Dengan cara mengambil kelelawar di Gua Lowo dengan tujuan dibuat obat setelah itu penyakitnya sembuh.
“Mungkin lantaran dari situ penyakit paru-paru saya sembu,” ujarnya. (Syaifudin).