Ini Versi Pemuda Milenial di Jombang dalam Memaknai Hari Kemerdekaan RI
JOMBANG, FaktualNews.co– Sudah 77 tahun Indonesia Merdeka. Banyak perjuangan pemuda yang ikut mengalir sampai akhirnya jatuh pada titik kemerdekaan sesungguhnya.
Masa muda ini, dunia semakin berkembang, begitupun dengan tipikal dan karakter pemudanya. Hari bersejarah ini, bisa dikatakan sebagai hari untuk memaknai perjuangan pahlawan dulu ketika berjuang.
Lantas, bagaimana para pemuda milenial memaknai hari kemerdekaan ini? Apakah hanya sekadar melaksanakan upacara bendera, atau hanya mengadakan perlombaan? Apakah itu sudah dianggap sebagai memaknai?
Kelompok Faktual Media (KFM) mencoba mencari beberapa koresponden usai pelaksanaan upacara bendera yang digelar di sebuah lapangan di Kecamatan Plandaan, Jombang. Dari beberapa pemuda di Kabupaten Jombang untuk ditanyai mengenai memaknai hari kemerdekaan di era generasi Z saat ini.
Hazik Azizi, koresponden pertama ketika ditanya bagaimana memaknai hari kemerdekaan dengan gaya estetik pemuda saat ini? Pemuda berusia 21 tahun itu menjawab, harusnya, menggunakan waktu yang tepat untuk merenung.
“Dulu pemuda bangsa berjuang untuk membela Tanah Air. Memang zaman sekarang berbeda, tapi setidaknya adalah sedikit rasa untuk merenung,” ucap pemuda asal Lampung yang sekarang sedang menjalani masa kuliah di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang ini pada Rabu (17/8/2022).
Lebih jauh, ketika ditanya bagaimana merenung yang dimaksudkan, ia menjawab, bisa dengan cara refleksi, diskusi dan ngobrol santai bersama teman. “Banyak caranya sih, bisa diskusi, sama doa bersama,” katanya.
M Latif Ali, koresponden kedua saat ditanya bagaimana memaknai hari kemerdekaan di era sekarang ini, dia mengatakan pemuda harusnya memahami isu-isu terkini, tidak hanya sekadar duduk, ngopi dan membicarakan hal yang tidak penting.
“Bagi saya memaknainya yah harus tau isu sekarang ini. Kalau pemuda dulu bisa, sekarang seharusnya lebih bisa, kan sudah ada teknologi,” ujar pemuda 21 tahun asal Gresik ini.
Baginya, pemuda tidak boleh apatis terhadap segala isu yang berkaitan dengan kehidupan bernegara. Terlebih, jika terlalu banyak berada di zona nyaman dan cenderung melupakan bahwa dulu banyak anak muda yang berkorban jiwa dan raga untuk bangsa.
“Sekarang ini banyak cara, dari media sosial pun sudah bisa belajar. Hasil belajarnya kalau bisa disampaikan ke teman-teman, lewat forum-forum diskusi atau bisa dengan webinar,” ungkapnya.
Basti Triansyah, Koresponden ketiga, ketika ditanya bagaimana cara sekarang memaknai hari kemerdekaan, ia menjawab cukup dengan membaca dan memaknai sejarah kemerdekaan mulai dari agresi militer I dan II sampai dibacanya teks proklamasi. Menurutnya itu sudah cukup untuk mengingat perjuangan yang dulu pernah ada.
“Kalau saya sih cukup baca-baca aja yah. Sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia itu gimana, siapa pencetusnya dan gerak nya gimana,” utasnya.
Pemuda 22 tahun yang saat ini bekerja sebagai penjual headset online ini menuturkan, banyak cara untuk memaknai hari kemerdekaan contohnya dengan bekerja, disiplin dan selalu ingat tanggung jawab.
“Intinya kerja aja yang benar dan ingat kalau punya tanggung jawab itu juga bagian dari berjuang. Dulu juga sama, pemuda berjuang tapi ranah berjuangnya kan beda dengan sekarang,” imbuhnya.
Ahmad Fadyllah (28) koresponden keempat, ketika ditanya bagaimana memaknai hari, ia menjawab hampir lupa jika hari ini merupakan peringatan kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
“Saya malah lupa. Tapi kalau ditanya memaknai yah, cukup membaca aja sih, kan di internet banyak,” kata pemuda asal Bekasi ini.
Pria yang sekarang sedang menjalani masa kuliah di salah satu kampus di Jombang ini mengatakan, hari sumpah pemuda, biasanya sering diperingati dengan upacara.
“Biasanya sih upacara, ada juga yang refleksi ada juga yang berdoa mengheningkan cipta, biasanya,” tuturnya.
Muizzudin Mumtaz Ahmad, Koresponden kelima, saat ditanya bagaimana memaknai hari kemerdekaan di era sekarang, ia menjawab banyak cara untuk memaknai nya. Salah satunya dengan aktif melakukan kegiatan sosial.
“Kita bisa ikut bergabung dalam organisasi berbasis masyarakat. Tujuannya agar tau bagaimana perjuangan untuk mengurus sebuah struktur organisasi itu bagaimana,” ujar pria yang berprofesi sebagai Barista di salah satu Cafe di Jombang ini.
Pemuda 24 tahun asal Jombang yang juga merupakan aktivis mahasiswa ini menambahkan, dengan aktif bersosial lewat sebuah wadah, akan menciptakan sebuah lingkungan baru yang memungkinkan untuk merubah sesuatu.
“Dulu para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, menggunakan sebuah wadah. Saat ini pun sama, ketika ada sebuah wadah akan sangat sayang rasanya ketika tidak dimanfaatkan. Karena wadah itu nanti bisa membuat sebuah perubahan,” pungkasnya.
Tepat hari ini tanggal 17 Agustus 2022, Negara Republik Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-77. Artinya, sudah 77 tahun Indonesia merdeka. Kemerdekaan Indonesia sendiri tak datang tiba-tiba. Kemerdekaan tersebut didapat dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan melawan penjajah.(Anggit)