Belasan Tahun Mengabdi, Tiga PPPK Pemkab Tulungagung Meninggal Dunia Usai Lolos
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Sungguh malang nasib tiga pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK) Pemkab Tulungagung. Setelah mengabdi belasan tahun, mereka terpaksa tidak bisa mengikuti pembekalan serta tidak bisa menjalankan tugas lagi. Pasalnya, tiga orang tersebut telah wafat setelah diangkat menjadi PPPK Pemkab Tulungagung.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, setidaknya ada 780 PPPK Pemkab Tulungagung yang diwajibkan mengikuti pembelakan. Namun sayangnya, ada tiga PPPK yang tidak bisa mengikuti pembekalan wajib ini, dikarenakan sudah meninggal dunia. Akhirnya hanya ada 777 PPP yang bisa mengikuti pembekalan.
“Ke tiga guru yang diangkat menjadi PPPK ini tidak bisa mengikuti pembekalan karena sudah meninggal dunia setelah lolos seleksi PPPK beberapa waktu lalu,” tuturnya.
Maryoto menjelaskan, pembekalan ini memang wajib diikuti seleruh PPPK yang lolos pada gelombang pertama. Pembekalan ini hampir sama seperti PNS yang harus mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar). Untuk pembekalan PPPK akan dibagi menjadi lima gelombang agar tidak menggangu pembelajaran yang wajib mereka berikan.
“Kalau PNS ada Latsar, tapi kalau PPPK ada pembekalan yang wajib mereka ikuti,” jelasnya.
Menurut Maryoto, ke tiga PPPK yang telah meninggal ini sebelumnya juga sudah menjalani pengabidan dengan waktu yang cukup lama. Namun, atas peristiwa tersebut pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya juga akan berupaya dalam usulan PPPK tahun depan, akan memaksimalkan.
“Sebenarnya mereka yang diangkat menjadi PPPK ini juga sudah menjalani pengabdian bertahun-tahun, bahkan ada yang sampai melakukan pengabdian hingga 12 tahun lamannya. Di tahun depan kami akan usulkan sebanyak mungkin kepada pemerintah pusat,” paparnya.
Maryoto menambahkan, dari 780 PPPK yang lolos pada gelombang pertama, didominasi oleh tenaga pendidik yang selanjutnya disusul oleh tenaga kesehatan. Memang saat ini masih banyak tenaga pendidik di Tulungagung yang belum diangkat menjadi PPPK.
“Paling banyak memang dari guru. Meskipun sampai saat ini masih banyak guru yang sudah mengabdi tapi belum diangkat menjadi PPPK, kami akan upayakan untuk diusulkan ke pusat,” pungkasnya.(Hammam)