Ini Data Terbaru Warga Blitar Korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
BLITAR, FaktualNews.co-Jumlah warga Blitar korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, pasca laga Arema FC vs Persebaya terus bertambah. Hingga hari ke tiga ini tercatat ada tujuh orang, yakni lima di kabupaten dan dua di Kota Blitar.
Kapolres Blitar AKBP Aditya Panji Anom mengatakan, hingga kini korban meningal pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang sudah lima orang. “Ada lima orang yang meningal dunia pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruan,yang luka luka maupun kritis ada sembilan orang,” kata Aditya, Senin (3/10/2022).
Aditya menambahkan untuk data korban yang meningal Mochamad Rizki Darmawan (16) warga Kelurahan Bence; Mungizul Hidayatulah (17), warga Kedung Bunder, Kecamatan Sutojayan; Moh Khoirul Huda (28), asal Sidodadi Kecamatan Garum; Muhamad Mustofa (15), asal Ngeni, Kecamatan Wonotirto; dan Kusneini (27), warga Pangungrejo.
“Untuk korban meningal sudah dimakamkan kemarin dan hari ini,” imbuhnya
Sedangkan data korban yang luka-luka yakni Adam Hayatul Maki(19), asal Karangsono, Kecamatan Kanigoro, dibawa pulang pihak keluarga; Mohammad Riyan Dwi Cahyono (22), asal Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan; Enik Anggraeni, istri Kusaeni (24), asal Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, sudah di bawa pulang; Zainul Abdilah (17), asal Combong RT 01 RW Kelurahan Garum Pagergunung, Kecamatan Kesamben, sudah dibawa pulang. M. Djarot Alfan Kurniawan, asal Kelurahan Talun, sudah dibawa pulang. Dewa (21), asal Kelurahan Pagergubnungm, Kecamatan Kesamben, sudah dibawa pulang.
Ricky Febrianto (25), asal Kelurahan/Kecamatan Talun, dirawat di RSSA Malang kondisi Kritis; Gandung Suprapto (22), asal Sumberjo, Kecamatan Talun, dirawat di RSSA Malang; Debora Anca, asal Desa Bajang, Kecamatan Talun, Dirawat di RSSA Malang kondisi Kritis.
“Untuk sementara yang kritis masih mendapatkan perawatan di rumah sakit di Malang, sedangkan luka ringan,sudah pulang ke rumahnya,” lanjut Aditya.
Sedangkan korban tewas dari Kota Blitar yakni Andika Bayu Pradana asal Dusun Salam,Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok; dan Mohamad Mustofa, asal Desa. Bangsri, Kecamatan Nglegok.