SURABAYA, FaktualNews.co – Panitia Pelaksana, Abdul Haris, salah satu tersangka Tragedi Kanjuruhan memohon maaf kepada keluarga korban, dimana pihaknya tidak bisa melindungi dan menyelamatkan.
Selain itu, ia meminta agar korban atau suporter Aremania yang meninggal, segera dilakukan otopsi. Otopsi ini, menurutnya sangat perlu untuk mengetahui penyebab kematian, agar semua bisa segera Clear dan tuntas.
“Segera otopsi dan juga yang masih di RS segera diperiksakan penyebab yang belum sembuh. Dan kami mengikuti proses hukum ini sebagai tanggung jawab saya selaku panpel di Aremania,” kata Abdul Haris, saat dirinya keluar dari ruang penyidik.
Lebih jauh ia berharap, kasus ini bisa diusut sampai tuntas siapapun yang melakukan karena ini tragedi kemanusiaan.
“Saya mohon kepada semua pihak terkait agar diusut tuntas,” tambahnya.
Ditanya terkait pintu stadion yang tidak dibuka, Haris mengelak dengan menyebut, bahwa seluruh pintu dibuka sesuai dengan SOP.
“Perintah saya kepada seluruh aster yang menjaga di pintu 15 menit sebelum pertandingan usai harus siap dibuka,” sebut dia.
“Pintu dibuka sudah sesuai standar tidak ada pintu harus ditutup dan itu harus dibuktikan dengan membuka CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan. Dan tidak ada perintah untuk menutup,” pungkasnya.