Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Ngaku Didatangi Polisi untuk Gagalkan Autopsi
MALANG, FaktualNews.co – Devi Athok Yulfitri, ayahanda dari almarhumAH Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13), dua Aremanita korban Tragedi Kanjuruhan pada hari ini, Sabtu (5/11/2022) diautopsi mengaku didatangi polisi.
Athok mengaku polisi tersebut berusaha untuk coba mempengaruhi dirinya dan keluarga pada menjelang pelaksanaan autopsi itu. Polisi itu datang Rabu (2/11) dan langsung ke rumahnya.
Dalam pengakuan Athok, polisi itu sempat berupaya pengaruhi keluarga agar mengagalkan proses autopsi.
“Ia datang seperti berupaya mempengaruhi saya,” kata Athok, Jumat (4/11) dilansir Kompas.com
Selain itu, polisi yang datang juga menakut-nakuti Athok soal ketidaksetujuan dari pihak keluarga baru dari dua anaknya.
“Agar menggagalkan lagi permohonan autposi, dengan cara menakut-nakuti, bagaimana kalau keluarga ayah sambungnya protes dengan pelaksanaan otopsi ini,” kata Devi menirukan ucapaan penyidik tersebut.
Dua anaknya tersebut ikut ke sang ibunda, Gabiasta, saat Athok dan istrinya bercerai. Namun sang istri pada malam Tragedi Kanjuruhan tersebut juga meninggal dunia bersama dua putrinya tersebut.
Devi Athok lantas mengatakan, ia tetap dengan keputusannya, untuk melanjutkan autopsi demi mencari keadilan.
“Saya sudah yakin, karena ini anak saya. Jadi hak saya. Karena mantan istri saya juga sudah meninggal,” tegasnya.
Sebagai informasi, autopsi dua jenazah korban Kanjuruhan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur Sabtu (5/11) pagi ini dan direncanakan mulai pukul 08.00 WIB tadi.
Kurang lebih 20 dokter bakal terlibat dalam proses aotopsi. Rencananya sejumlah pihak seperti penyidik Polda Jawa Timur, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) hingga Kompolnas akan mengikuti proses autopsi. Pihak Aremania juga dipersilakan hadir.