FaktualNews.co

Kasus Covid China Melonjak Tinggi Lagi, Jalanan Beijing Sepi

Internasional     Dibaca : 1190 kali Penulis:
Kasus Covid China Melonjak Tinggi Lagi, Jalanan Beijing Sepi
FaktualNews.co/Istimewa.
Penjaga keamanan mengenakan APD, menjaga pintu masuk di salah satu kawasan kota Beijing, China, Rabu, 23 November 2022.

BEIJING, FaktualNews.co – China kembali mencatat rekor tertinggi kasus harian Covid-19. Jalan-jalan kota Beijing, pada Jumat (25/11/2022) Nampak kosong.

Ada lebih dari 32.000 kasus lokal baru pada hari Kamis (24/11/2022), mengalahkan rekor terdahulu yang dicatat sehari sebelumnya.

Pihak berwenang di ibu kota China telah memberlakukan lockdown terhadap kawasan-kawasan permukiman, serta menutup toko-toko dan bisnis.

Pembatasan serupa telah diberlakukan di kota-kota lain di berbagai penjuru China, memupus harapan para investor bahwa negara itu akan segera melonggarkan kebijakan nol-Covid-nya yang kaku.

Kamar Dagang Perancis di China meminta pihak berwenang untuk memberlakukan dengan benar peraturan “optimisasi” Covid yang diumumkannya dua pekan silam.

Lembaga itu mengatakan, langkah-langkah yang diusulkan, yang mencakup dipersingkatnya masa karantina dan lebih banyak lagi langkah terarah, telah meningkatkan harapan bagi lebih banyak lagi perdagangan bilateral serta pertukaran ekonomi.

Sebagian warga setempat termasuk yang juga merasa semakin frustrasi.

“Kami hanya berharap ini akan semakin baik, kalau tidak, jangan berbincang tentang kehidupan orang lain. Orang-orang bahkan tidak dapat mencari nafkah sekarang ini.”

“(Langkah) ini tidak efektif. Ini benar-benar melibatkan kepentingan semua orang. Jika ini berlanjut, mungkin akan ada masalah akses ke makanan, dan ini bakal serius,” kata seorang warga.

Di tempat lain di China, pada pabrik iPhone terbesar di dunia yang berlokasi di Zhengzhou, lebih dari 20.000 karyawan baru telah keluar setelah terjadi kerusuhan terkait dengan Covid pekan ini.

Kepergian mereka akan merumitkan target awal perusahaan itu untuk memulai produksi penuh pada akhir November, sehingga memicu kekhawatiran mengenai kemampuan Apple untuk mengirimkan produknya selama musim liburan akhir tahun yang sibuk.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Sumber
kompas.com