Selama Disekap, Ibu Muda di Situbondo Mengaku Sering Dianiaya
SITUBONDO, FaktualNews.co – S (26) asal Kecamatan Panji, Situbondo yang menjadi korban penyekapan di sebuah kos kawasan Kecamatan Panji oleh EM (35), suami sirihnya, mengaku kerap dianiaya.
“Selama disekap bersama anak yang masih berusia 4 tahun, dengan cara dikunci dari luar, saya sering dipukuli oleh E. Makanya, saya laporkan kasus ini ke Mapolres Situbondo,” kata S, Jumat (10/3/2023).
Peristiwa penganiayaan itu terjadi ketika E mengambil paksa dokumen penting seperti ijazah, dan KTP miliknya. Namun, saat korban memintanya kembali, E langsung membentak dan memukuli korban.
“Dia langsung memukuli saya, itupun dilakukan didepan anak saya yang masih balita. Akibat sering menjadi korban pemukulan saya dan anak merasa trauma,” terangnya.
S menambahkan, sebetulnya dirinya hampir stres, karena merasa jenuh disekap di dalam kamar kos, sementara dirinya tidak dapat berbuat banyak, karena E mengunci pintu kamar kos dari luar.
Baca Juga: Disekap Selama Tujuh Bulan, Ibu Muda di Situbondo Lapor Polisi
S menceritakan, saat dirinya di sekap, dirinya hanya diberi beras, mie instan dan telur dan alat penanak nasi. “Tiap hari saya masak nasi pakai magic com, masak mie pakai magic com, masak telur ya pakai magic com,” katanya.
S menegaskan, beras yang dikirim E hanya cukup dimakan selama tiga hari. Itupun makan satu kali dalam satu hari. “Saya dan anak saya makan nasi, mie instan dan telur setiap hari. Setiap makan, saya pasti nangis, melihat anak saya yang tidak bisa makan-makan enak,” imbuhnya.
Selama di dalam kos, korban hanya dijenguk tiga hari sekali, terkadang satu minggu sekali. “Dia tidak pernah bermalam. Dia hanya datang membawa beras lalu duduk sebentar, lalu pergi lagi,” pungkasnya.