13 Siswa Bondowoso Lolos KMSI Tingkat Nasional, Sains Terbanyak
BONDOWOSO, FaktualNews.co-Sebanyak empat siswa TK, enam siswa SMP serta 131 siswa SD Bondowoso mengikuti Kompetisi Matematika Sains dan Bahasa Inggris (KMSI) 2024 tingkat Provinsi, di Universitas Ma Chung, Malang, Minggu (17/11/2024).
Dari 141 siswa tersebut, sebanyak 13 siswa dengan rincian Matematika level III satu siswa, Sains level I dua siswa, level II tiga siswa, level IV satu siswa, level III satu siswa dan Bahasa Inggris satu siswa (TK), level II dua siswa, level III dua siswa berhasil lolos ke tingkat nasional.
Koordinator Rayon KMSI Bondowoso, Dwi Restu Wahyudi mengatakan, untuk tahun ini pihaknya tidak terlalu berekspektasi tinggi terhadap jumlah lolosnya peserta ke tingkat nasional.
“Karena tahun ini dihuni peserta baru, jadi kami tidak berekspektasi terlalu tinggi,” ungkap Dwi.
Meski demikian, ia mengharap pelajar yang mengikuti ajang besutan Yayasan Pendidikan Intan Mutia, Malang ini bisa menjadikan pengalaman untuk mengikuti event yang lebih tinggi.
“Melalui ajang ini, kami berharap siswa menepis fikiran bahwa event tingkat Provinsi bukanlah hal yang menakutkan. Kami juga akan menggenjot rasa PD siswa melalui KMSI,” tegasnya.
Kepala Sekolah (KS) SDN Mangli itu juga mengapresiasi antusiasme peserta yang ikut lomba.
“Karena semua akomodasi di tanggung wali murid, kami hanya memfasilitasi saja. Makanya saya cukup mengapresiasi semangat dari para wali murid,” ucapnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Intan Mutia Malang, Mochhammad Ali Yasin mengatakan, kompetisi ini dilaksanakan secara berjenjang dan bertahap, mulai tingkat sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi, sampai dengan tingkat Nasional.
“Tujuan kami mengadakan even ini adalah untuk menjalin silaturahmi antar siswa seluruh Indonesia, mempertemukan dan menjaring bibit-bibit prestasi di bidang pendidikan,” kata Yasin.
Untuk pemilihan soal, pihaknya memilih tipe multiple choice atau pilihan ganda dengan sistem babak penyisihan di masing-masing Kota, Provinsi dan Nasional.
“Dari soal itu sudah dipersiapkan kunci jawaban. Tim korektor kami menjawab soal anak-anak sesuai dengan kunci jawabannya,” tukasnya.
Demi menjaga sportifitas, pihaknya memilih tim juri dari seluruh Indonesia di luar lembaga yang mengikuti kompetisi. Ia berharap, dengan adanya kompetisi ini bisa mengangkat prestasi anak baik di daerah perkotaan, pedesaan maupun pelosok.