Ternyata Tas Berisi Uang di Terminal Bojonegoro Milik Mahasiswi Petra
BOJONEGORO, FaktualNews.co – Tas berisi uang tunai Rp 12 juta dan peralatan rias yang ditemukan petugas di Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (29/6/2017). Diketahui milik mahasiswi Universitas Petra Surabaya.
Mahasiswi tersebut bernama Ruth Firstin Winanti Bale (23), warga yang tinggal di Desa Jatiblimbing RT.04/RW.01 Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
Ruth saapaan akrabnya, menungkapkan terima kasih yang tak terhingga kepada petugas yang telah mengamankan tas miliknya, yang tertinggal di ruang tunggu terminal setempat.
Menurut gadis kelahiran Kabupaten Halmahera Utara ini, uang di dalam tas hitam tersebut dibawanya bersama makanan dan helm. Ketiga barang bawaan tersebut oleh kondektur bus diminta untuk ditempatkan di bagasi kendaraan.
“Naik bus dari Bojonegoro ke Bungurasih, tas ini sudah saya pegang. Tapi kernet minta agar ditaruh di bagasi dan saya agar mengambil uang 25 ribu untuk bayar perjalanan bus saja,” ungkapnya.
Tetapi sesampainya di terminal Surabaya, betapa kagetnya dia tas berisi uang tersebut tidak ada. Sehingga ia melapor ke petugas terkait hilangnya tas berisi uang itu. “Setelah adanya informasi kalau tas saya tertinggal di terminal Bojonegoro, saya langsung kembali,” ujar Ruth.
Ia juga meluruskan, bahwa uang miliknya bukan sebesar Rp 12 juta seperti yang sempat diberitakan, akan tetapi uang miliknya yang berada di dalam tas yang tertinggal tersebut tepatnya berjumlah Rp 11.400.000.
Sementara itu, koordinator terminal tipe A Rajekwesi Bojonegoro, Sentot Sugeng Waluyo, mengatakan uang tersebut masih utuh beserta barang yang lainnya. Namun karena identitas pemilik dalam tas tidak ada, sehingga dilakukan koordinasi dengan Polres agar diambil bersama Kades atau Babinkamtibmas tempat tinggal pemilik.
“Karena tidak ada identitasnya, maka pemilik baru bisa mengambalinya bersama Kades atau Babinkamtibmas tempat tinggalnya,” kata dia.
“Kemudian dilihat bersama untuk dicek. Dikira uangnya Rp 12 juta karena bendelan (tertata rapi), setelah dihitung dan diakui pemiliknya ada 11.400.000,” pungkas Sentot.