FaktualNews.co

Pelaku Penyerangan Gereja di Yogyakarta Penganut Faham Radikal

Nasional     Dibaca : 1279 kali Penulis:
Pelaku Penyerangan Gereja di Yogyakarta Penganut Faham Radikal
FaktualNews/Istimewa/

JAKARTA, FaktualNews.co – Pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina, di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018) kemarin, diidentifikasi sebagai penganut paham radikal.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku penyerangan pernah beberapa kali mengunjungi basis kelompok radikal di Poso, Sulawesi Tengah dan Magelang, Jawa Tengah, tanpa alasan yang jelas.

“Ada indikasi kuat bahwa yang bersangkutan terkena [paham] radikalisme,” kata Tito di Jakarta, Senin (12/2/2018), seperti dilansir Anadolu Agency.

Bahkan, kata Tito, pelaku yang bernama Suliono tersebut pernah mencoba membuat paspor ke Suriah untuk melakukan kegiatan teror tapi tidak berhasil.

Dia menambahkan, remaja 22 tahun itu akhirnya melakukan aksi terorisme di dalam negeri dengan menyerang kaum non-Muslim.

Namun Tito belum bisa memastikan apakah pelaku bekerja sendiri atau menjadi bagian dari jaringan tertentu. “Ini masih dikembangkan,” katanya.

Markas besar Polri dan Polda Yogyakarta telam membentuk tim gabungan untuk mengungkap motif penyerangan yang mangakibatkan empat orang terluka itu.

Saat ini Suliono sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara di Yogyakarta setelah polisi menembak kakinya saat menyerang dengan parang jemaah dan tokoh agama di Gereja tersebut.

“Saya sudah perintahkan Kapolda Yogyakarta untuk memberikan perawatan terbaik untuk yang bersangkutan supaya tetap hidup sehingga kita bisa mengorek informasi dari dia,” ucap Tito.

Tito juga menegaskan bahwa dia sudah memerintahkan jajaran kepolisian untuk memperkuat pengamanan di rumah-rumah ibadah.

Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu agama yang bisa memecah persatuan.

Pada Minggu pagi, Suliono menyerang Gereja Santa Lidwina dengan menggunakan parang ketika sedang dilangsungkan ibadah misa ekaristi.

Serangan itu melukai tiga orang jemaah yang sedang beribadah, Pastor Karl Edmund Prier yang memimpin misa, dan seorang anggota Kepolisian Sektor Gamping Ajun Inspektur Satu Munir.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i
Sumber
Anadolu Agency