FaktualNews.co

Ngobrol Bareng Aktivis Jombang

Nyimpang Babat, Komitmen Syafi’in Jika Terpilih Jadi Bupati Jombang

Politik     Dibaca : 2135 kali Penulis:
Nyimpang Babat, Komitmen Syafi’in Jika Terpilih Jadi Bupati Jombang
FaktualNews.co/Syarif Abdurrahman/
Cabup Jombang, Syafi'in (baju putih), memaparkan gagasan dan komitmennya saat ngobrol bareng aktivis Jombang, Rabu (14/3/2018) malam.

JOMBANG, FaktualNews.co – Memberantas mafia perizinan dan memberangus praktek suap, menjadi komitmen dari Calon Bupati (Cabup) Syafi’in, jika nantinya terpilih menjadi Bupati Jombang periode 2018 – 2023.

Guna mendukung gagasan dan komitmennya, Gus Syaf, sapaan akrabnya, akan menjalankan gerakan bersih-bersih dan menata yang disebut dengan istilah Nyimpang Babat (Nyibat).

Komitmen itu disampaikan dan diulas Syafi’in dalam diskusi bersama aktivis pro demokrasi Jombang, di Kedai Sufi Jombang, Rabu (14/3/2018) malam.

Nyimpang Babat atau Nyibat, beber Gus Syaf, menitik beratkan pada penataan dan perbaikan kinerja pemerintahan, serta peningkatan pelayanan publik.

Tak ada ruang bagi pejabat dan pegawai pemerintah untuk tidak amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. Jika ada pejabat ataupun pegawai yang terbukti menyeleweng, sanksi berat hingga pemecatan siap diberikan.

Program Nyibat, ujar Gus Syaf, dijalankan guna menciptakan tata kelola pemerintahan bersih, transparan dan akuntabel serta amanah. Sekaligus, untuk meningkatkan kualitas kebijakan dan kualitas pelayanan publik.

Paparan Cabup Jombang Syafi’in yang diusung PDI Perjuangan bersama Partai Hanura, PBB dan PKPI tersebut, memantik rasa penasaran para aktivis Prodem Jombang yang hadir dalam diskusi.

Keraguan itu mencuat sebab berdasarkan pengalaman, banyak calon kepala daerah yang bersuara keras saat pencalonan, namun melempem saat sudah menjabat sebagai kepala daerah.

“Jangan khawatir kalau soal (komitmen) itu. Kalau ada dana diselewengkan, program saya adalah nyibat, yang nyimpang langsung dibabat. Saya tegaskan urat takut saya sudah hilang,” ujar Syafi’in.

Dalam diskusi yang dikemas dengan acara ngopi bareng dan berlangsung santai tersebut, Gus Syaf juga menyampaikan data-data terkait keruwetan di Kabupaten Jombang. Dirinya pun siap membangkitkan kota santri dari keterpurukan, terutama pasca adanya OTT KPK beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan bercengkrama dengan para aktivis Jombang angkatan 90-an hingga 2000-an itu, Gus Syaf juga menyampaikan harapannya agar masyarakat dan aktivis Jombang dapat ikut memantau, mengkritisi dan menagih janji-janjinya jika nantinya dipercaya memimpin Jombang.

“Saya sudah mewakafkan diri saya untuk kemajuan Kabupaten Jombang tercinta. Sembilan program saya akan aktif ketika mulai dilantik. Teman-teman boleh tagih dan awasi janji saya. Evaluasinya bisa dikasih waktu sebulan pertama atau 100 pertama kerja, silakan,” katanya.

Sesi ngobrol bareng aktivis dengan calon kepala daerah Jombang ditutup sekitar pukul 00.00 WIB. Sebelum mengakhiri diskusi, Syafi’in mengatakan jika terpilih jadi Bupati Jombang, dirinya tidak akan menjauh dari rakyat.

“Pendopo tidak akan diperlakukan sangat sakral, semua bisa santai disana. Kalau tidak percaya ya buktikan saja. Saya pulang ke Jombang bukan bonek tapi sudah siap semua,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, para aktivis Jombang angkatan 90-an hingga 2000 yang tergabung dalam komunitas aktivis Pro Demokrasi Jombang, menggelar diskusi yang dikemas secara santai di Kedai Sufi Jombang.

Tema besar yang diangkat dalam diskusi para aktivis adalah bagaimana menata dan memperbaiki Jombang pasca OTT KPK dan menyongsong perhelatan Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang, 27 Juni 2018.

Cabup atau Cawabup Jombang yang turut bergabung dalam diskusi, yakni Sumrambah, pada akhir Februari, Subaidi Muhtar, pada Minggu pertama Maret, serta Syafi’in, pada Rabu (14/3/2018) malam.

“Masing-masing dari pasangan calon bupati atau calon wakil bupati Jombang sudah berpartisipasi dalam sesi-sesi diskusi kita. Selanjutnya, kita akan ngobrol dengan Pjs Bupati Jombang,” ungkap Edy Musyadad, koordinator acara.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i