Menelusuri Jejak Aset Pemerintah Dibalik Keruntuhan Bioskop di Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – Kejayaan Bioskop di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, runtuh saat memasuki akhir tahun 1990an. Satu persatu, Bioskop yang memutar Film layar lebar gulung tikar karena mulai ditinggalkan peminatnya.
Dibalik runtuhnya kejayaan Bioskop di Kota Santri, ada fakta menarik terungkap. Beberapa Bioskop yang pernah eksis, menurut sejumlah pihak, gedungnya dulu berdiri diatas lahan milik Pemerintah Kabupaten Jombang.
“Bioskop Basuki berada di bekas Terminal Jombang yang sekarang menjadi Swalayan Mitra. Tidak paham, lokasi Bioskop itu asalnya aset Pemda untuk Terminal, tapi kok (berubah) jadi milik swasta,” ungkap budayawan asal Jombang, Nasrullah, dalam kesempatan wawancara dengan FaktualNews.co beberapa waktu lalu.
Warga Diwek Jombang, NF (54), mengungkapkan, sepengetahuannya saat dirinya menempuh pendidikan tingkat SLTP di kota Jombang, lokasi yang menjadi gedung Bioskop Basuki, dulu juga sering menjadi tempat pertemuan.
Dia tidak bisa memastikan apakah lahan itu aset milik Pemkab Jombang atau milik swasta. Sebagaimana pengetahuannya, di lokasi tersebut pernah menjadi gedung pertemuan, gedung Bioskop dan kini menjadi sebuah toko swalayan.
Selain eks gedung Bioskop Basuki, Nasrullah juga mengungkapkan jika gedung bekas Bioskop Ria, menurut pengetahuannya, pada awalnya merupakan aset Pemkab Jombang. Namun herannya, perkembangan terakhir berubah menjadi milik swasta.
“Dulu itu aset Pemda gandeng dengan SDN Sulung yang pindah ke Swasta. Terakhir, almarhum Bupati Affandi minta Dewan Kesenian Jombang untuk ikut berjuang dan berharap bekas Bioskop itu nantinya bisa dijadikan Gedung Kesenian. Ternyata gagal dan sekarang menjadi toko listrik dan lampu,” beber Cak Nas.
Pernyataan adik kandung Cak Nun (Emha Ainun Najib) tersebut diamini oleh Joko Fattah Rochim, warga Pulolor Jombang. Dulu, tutur Fattah, lokasi yang menjadi tempat berdirinya gedung Bioskop Ria, adalah bagian dari aset pemerintah.
Bekas gedung Bioskop Ria, kini menjadi toko elektronik, tepat bersebelahan dengan gedung SDN Jombang 1 (SDN Sulung). “Karena bioskopnya sudah tidak laku, makanya ditutup dan sekarang diganti (menjadi) toko lampu” kata Bagio, pedagang di sekitar eks gedung Bioskop Ria.
Sementara, pada awal tahun 2000-an, bekas gedung Bioskop Basuki dijadikan Swalayan dan Bioskop dipindah ke utara dengan bangunan baru. Bioskop baru tersebut diberi nama bioskop Plaza dan buka hingga tahun 2012-2013. “Bioskop Basuki dibeli pada tahun 1995 oleh bos saya, aktif sampai tahun 1998,” ungkap Agus, salah satu pekerja di toko swalayan bekas gedung Bioskop Basuki.
“Kolaps kerena krisis moneter. Pada tahun 2000-an dijadikan swalayan dan bioskop pindah ke utara bernama Plaza aktif hingga 2013,” bebernya, Selasa (20/3/2018).