FaktualNews.co

Donat Kampung Utami Jombang, Berawal dari Keliling Sekolah Hingga Tembus Mancanegara

Kuliner     Dibaca : 6829 kali Penulis:
Donat Kampung Utami Jombang, Berawal dari Keliling Sekolah Hingga Tembus Mancanegara
FaktualNews.co/Elok Fauria/
Donat Kampung Utami.

JOMBANG, FaktualNews.co – Siapa yang tidak suka dengan jajanan donat yang satu ini. Jajanan dengan ciri khas bulat dan memiliki lubang di tengah tesebut sangat digemari berbagai kalangan.

Donat kita kenal terbuat dari adonan yang digoreng. Banyak sekali variasi, bentuk, ukuran, dan rasa donat. Donat yang paling populer dan umum adalah tipe donat dengan lubang di tengahnya.

Meskipun tipe donat klasik ini mempunyai banyak macam rasa dengan toping yang berbeda-beda, rasa dan toping paling umum bagi orang Indonesia adalah dengan toping meses coklat dan gula salju.

Menurut informasi yang dihimpun FaktualNews.co cerita lubang di tengah donat populer dari seorang pelaut Amerika, Hanson Gregory yang menciptakan lubang donat pada tahun 1847 saat menaiki kapal perdagangan. Kala itu, dia hanya berusia 16 tahun.

Seiring perkembangan dunia kuliner banyak bermunculan toko donat di Indonesia terutama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Salah satunya toko donat bernama Donat Kampung Utami (DKU).

Di Jombang nama DKU sudah sangat familiar ditelinga masyarakat Kota Santri. Tak hanya itu donat DKU bahkan sudah merambah hingga ke luar negeri.

Pemilik DKU, Rosidah Widya Utami menuturkan dari hobi membuat kue ia mulai merintis usahanya pada tahun tahun 2001 dengan mulai membuka bisnis aneka masakan dan kue bermodal hanya Rp 100 ribu.

DKU Donat

Donat Kampung Utami (DKU) Jombang. FaktualNews.co/Elok Fauria/

Setelah beberapa bulan berjalan alumni Fakultas Administrasi Negara Universitas Brawijaya ini memilih fokus pada usaha donat.

Sebagai jajanan ‘kampung’ waktu itu donatnya dibandrol dengan harga Rp 500 per biji. “Saya pilih donat karena banyak yang suka,” katanya, kepada FaktualNews.co.

Saat memulai usahanya Rosidah dengan dibantu asisten rumah tanggannya menggunakan peralatan dan modal seadanya untuk membuat donat. “Waktu itu peralatan saya sangat minim, dibawah standar toko kue. Tapi saya tetap semangat,” kenangnya.

Bahkan dalam setiap hari ia dan asisten rumah tangganya harus menjajakan ke sekolah-sekolah. Agar produknya semakin dikenal, Rosidah juga rajin mengikuti berbagai pameran wirausaha makanan.

Dalam setiap hari ia tak pernah lupa, untuk menulis aktivitas sehari-harinya seputar usaha donat yang ia geluti, di blog. Bahkan, berkat blog tersebut rezeki Rosidah mengalir deras.

Berkat keuletan dan semagatnya pada tahun 2008, seorang investor dari Malaysia tertarik untuk membeli resep donat milik Rosidah. Bahkan, ia sampai diundang untuk datang ke Malaysia.

Berkat resep yang ia beli dari Rosidah, investor Malaysia itu berhasil membuka gerai donat di Malaysia dengan nama Nash Donut. Kini Nash Donut telah memiliki empat gerai.

Dari hasil dari penjualan resep serta pembayaran royalti, Rosidah memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha dengan membuka gerai donat di Jombang.

Pada tahun 2009, Rosidah mulai membuka gerai donat bernama Roshberry Donuts and Coffee di Jombang yang terletak di Jalan Tendean No.15 Sengon, Jombang.

Melihat perkembangan donatnya di Malaysia berkembang pesat, Rosidah mulai belajar dari mitranya itu. Rosidah sadar akan pentingnya peran marketing agar usahanya semakin berkembang. Rosidah pun mulai membenahi sistem pemasaran dan operasional usahanya secara perlahan.

“Melihat di Malaysia, donat saya bisa dipasarkan dengan baik, saya mulai fokus membenahi manajemen,” ujar dia.

Dengan membuka gerai donat, Rosidah juga ingin donat buatannya itu naik kelas sehingga lebih bergengsi. Kualitas donat produknya juga dinaikkan ke kelas premium dengan harga Rp 6 ribu per biji. Logo dan kemasan donatnya pun ia buat dengan standar yang lebih baik.

Bahkan sejak tahun 2008, pelanggan dari donat Rosidah telah sampai ke beberapa negara seperti Hong Kong, Malaysia, dan Singapura dan telah menjadi langganan tetap.

Selain donat, DKU mulai merambah usaha pembuatan aneka kue kering, kue tart, brownies, dan roti manis. Usaha ini dikelolanya dibawah bendera DKU Cookies.

Bahkan Rosidah mulai berani membuka bisnis restoran dengan mendirikan rumah makan Sari Rasa di Jombang. Tahun ini DKU telah menambah tiga bisnis baru yakni toko oleh-oleh khas Jombang, jasa hosting desain web dan marketing, serta bisnis fashion and jewelry. (Elok Fauria)

Pemilik DKU, Rosidah Widya Utami.

Pemilik DKU, Rosidah Widya Utami. FaktualNews.co/Elok Fauria/

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul