FaktualNews.co

Imbas Penyaluran Rastra Kualitas Buruk di Jombang, Dirut Perum Bulog Ancam Turunkan Jabatan

Ekonomi     Dibaca : 1613 kali Penulis:
Imbas Penyaluran Rastra Kualitas Buruk di Jombang, Dirut Perum  Bulog Ancam Turunkan Jabatan
faktualNews.co/M.Dhofir
Direktur Perum Bulog Djarot Kusumayakti.

SURABAYA, FaktualNews.co – Masih banyak ditemukannya Beras Sejahtera (Rastra) untuk Bantuan Sosial (Bansos) masyarakat miskin dengan kualitas buruk atau tidak laik konsumsi, mendapat sorotan serius dari Direktur Perum Bulog Djarot Kusumayakti. Bahkan, jika diketahui ada pejabat dengan sengaja tetap menyalurkan Rastra tak laik konsumsi, Djarot mengancam akan melakukan penurunan jabatan.

“Kalau sampai ada penyaluran Bansos Rastra dibawah kualitas, maka kamu (pejabat) semua akan menanggung dosa di akhirat karena telah mendzalimi. Nanti ada sanksi, mulai dari teguran tertulis tertinggi bisa penurunan pangkat, penurunan jabatan,” tegas Djarot usai mengikuti Rakor Stabilisasi harga pangan bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kamis (19/4/2018).

Ia menghimbau agar seluruh pejabat Bulog benar-benar bertanggung jawab dalam penyaluran Bansos Rastra, tidak boleh lagi ada Rastra tak laik konsumsi yang diterima masyarakat. “Saya sudah sampaikan ke teman-teman pejabat Bulog, tidak boleh lagi ada kualitas Bansos Rastra dengan kualitas dibawah,” tandasnya.

Pernyataan Djarot ini menyikapi temuan puluhan warga kurang mampu di RT.10 RW.04 Dusun/Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur atas beras yang tidak laik konsumsi. Beras bantuan yang diterima, kualitasnya benar-benar sangat buruk bahkan lebih cocok untuk pakan ternak.

Beras yang dikemas karung plastik seberat 20 kilogram itu, sudah rusak. Selain berjamur, beras juga menggumpal dan busuk.Selain itu, kondisi beras juga kering dan berkutu. Sehingga, warga pun enggan untuk mengkonsumsinya. Padahal, harapannya, beras ini bisa meringankan beban warga kurang mampu.

Sementara Bulog melalui wakadivre Surabaya Selatan Andre Adi Mijaya mengatakan kualitas buruk tersebut bukan kesalahan BUlog. Melainkan kesalahan pihak desa yang melakukan penyimpanan sebelum disalurkan ke masyarakat. “Setelah kita melihat dilapangan tadi ternyata ada sedikit kendala penempatan penyimpanan di Balai Desa setempat,” tukas Andre.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto