FaktualNews.co

Terduga Teroris di Sidoarjo yang Ditembak Polisi, Dikenal Sebagai Pengusaha Sabun

Peristiwa     Dibaca : 973 kali Penulis:
Terduga Teroris di Sidoarjo yang Ditembak Polisi, Dikenal Sebagai Pengusaha Sabun
Rumah terduga teroris di Perumahan Puri Maharani Blok A, Desa Masangan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Terduga teroris berinisial BS (45), ditembak petugas saat penggerebekan di Perumahan Puri Maharani Blok A, Desa Masangan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Senin (14/5/2018).

BS, dikenal sebagai pengusaha sabun. Menurut informasi, BS dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena diduga membahayakan petugas saat melakukan penggerebekan.

“Tadi terdengar suara tembakan sebanyak dua kali. Rumah ini ditinggali oleh Pak Budi bersama istrinya sejak 2006 lalu. Pak budi ini sepengetahuan saya seorang pengusaha sabun,” kata, Ketua RT setempat, Supardi, Senin (14/5/2018).

Tak berselang lama, petugas membawa jenazah terduga pelaku teroris bersama barang bukti yang diduga memiliki kesamaan dengan bahan peledak dikawasan Surabaya dan Sidoarjo kemarin ke Mapolda Jatim.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada statmen resmi dari pihak kepolisian terkait penangkapan pelaku terduga teroris di Perumahan Puri Maharani Blok A, Desa Masangan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tersebut.

Sebelumnya, petugas juga melakukan penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di kawasan Dusun Jedong RT 2 RW 1, Kelurahan Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Senin (14/5/2018). Rumah tersebut dihuni empat orang terduga teroris.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun FaktualNews.co, rumah tersebut di kontrak oleh dua orang wanita bercadar dan dua laki-laki sejak tiga tahun terakhir. “Kalau dua perempuan identitasnya warga Kediri dan satunya cirebon,” ucap Willy Y (36), warga sekitar.

Ia menambahkan, dua laki-laki yang berada di rumah kontrakan tersebut dibawa petugas. Sedangkan dua wanita bercadar diamankan oleh petugas dan diperiksa di rumah salah satu warga. “Tadi dua orang laki-laki dibawa petugas pakai rompi bertuliskan 88,” terangnya.

Ia menerangkan, dua wanita tersebut nampak tertutup dengan warga. Kebiasaan para wanita tersebut berjualan jilbab keliling ke kampung-kampung. “Kesehariannya jualan jilbab keliling kampung, bahkan jadi langganan kakak saya,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul