Mbak Estu Ajak Ratusan Siswa Jombang Raup Rupiah dari Gadget
JOMBANG, FaktualNews.co – Di kalangan remaja milenial, gadget seakan menjadi hal pokok. Hampir, seluruh remaja masa kini, setiap detik dan waktu bergelut dengan smartphone.
Tak heran, jika di era milenial, banyak remaja yang salah menggunakan gadget. Lantaran, minimnya pengawasan utamanya dari orang tua. Tidak jarang, banyak remaja yang salah menggunakan gadget.
Hingga saat ini, tidak sedikit remaja yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum, lantaran tersandung kasus akibat cuitan di media sosial (medsos). Mulai dari menyebarkan berita hoax, hingga membuat ujaran kebencian.
Hal itu menuai keprihatinan tersendiri bagi anggota DPR RI Sadarestuwati. Untuk itu, ia pun berniat untuk mengarahkan agar para remaja pandai-pandai dalam menggunakan gadget, utamanya di medsos.
“Tidak bisa dipungkiri ‘serangan’ hoax melalui media sosial dengan cara mengadu domba, membuat ujaran kebencian ini sangat berbahaya. Apalagi, para otak pelaku ini juga menggunakan remaja sebagai ‘alat’,” katanya saat membuka pelatihan pembuatan video vlog di Bale Tani, Jombang, Kamis (8/11/2018).
Politisi yang akrab disapa Mbak Estu ini pun miris melihat banyak remaja yang tidak mengetahui secara persis namun menjadi korban penyebaran hoax. Padahal, dengan gadget yang dimiliki, lanjut Mbak Estu, para remaja ini bisa mengasah kreatifitasnya.
“Untuk itu, hari ini kita berikan pelatihan kepada 200 siswa SMA/SMK di Jombang bagaimana menggunakan gadget yang ‘pandai’,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Tidak banyak remaja yang tahu, bahwa dengan gadget mereka bisa mendulang pundi-pundi rupiah. Salah satunya dengan membuat video vlog. “Maka itu, pelatihan ini selain untuk menangkal penyebaran hoax, juga untuk mengasah para remaja ini agar bisa produktif. Bahkan bisa menghasilkan uang,” paparnya.
Tak tanggung-tanggung, dalam kegiatan pelatihan yang digelar selama dua hari itu, mulai 7-8 November 2018 ini, kakak kandung Sumrambah, Wakil Bupati (Wabup) Jombang pihaknya juga menggandeng Dr Ari Junaedi, salah satu dosen Universitas Indonesia.
“Harapannya, adik-adik ini bisa menggunakan gadget untuk lebih kreatif, produktif dan bukan tidak mungkin bisa menghasilkan uang dari sini,” pungkasnya.