SIDOARJO, FaktualNews.co – Blangkon merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Di zaman sekarang ini, blangkon memang cukup sulit didapat. Namun, karena masih banyaknya peminat, para pengerajin blangkon mulai melestarikan tutup kepala bagian dari pakaian tradisional tersebut.
Seperti pengerajin blangkon jawa timuran asal Desa Sawocangkring RT 06 RW 02, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Ririn misalnya. Dia mulai melestarikan blangkon sejak puluhan tahun yang lalu bersama sang suami yang sudah meninggal 8 bulan yang lalu. “Sebelum kami menikah, suami sudah membuat belangkon,” ucapnya, Sabtu (24/11/2018)
Tidak hanya membuat blangkon khas jawa timuran seperti blangkon madura dan ponorogoan, dia juga mencetuskan blangkon baru asal Sidoarjo yang dinamai blangkon pacul gowang. Blangkon pacul gowang cipataannya itu sendiri pernah mendapat penghargaan dari Pemerintah Daerah Sidoarjo.
“Yang model Pacul Gowang ini saya sendiri yang menciptakan. Alhamdulillah belangkon ciptaan saya ini pernah mendapat penghargaan dari Pemkab Sidoarjo. Namun waktu itu saat mendapat penghargaan pas waktu suami saya sudah tidak ada,” ungkapnya.
Dalam usaha pembuatan blangkon, Ririn mempekerjakan sebanyak 8 orang yang merupakan para tetangganya sendiri dengan sistem borongan. Perhari, Ririn mampu membuat belangkon sebanyak 80 kodi atau sebanyk 140 biji belangkon. “Ada sekitar 8 orang. Mereka tetangga dekat-dekat sini sendiri. Pengerjaannya ada yang disini dan ada yanh dibawa pulang,” terangnya.
Harga blangkon yang dibuat Ririn pun relatif murah. Perbelangkon, ia jual seharga Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu tergantung tingkat kesulitan dan bahan yang dipakai. Dengan harga tersebut, perbulan dirinya mampu mendapat omzet sekitar Rp 25 perbulan. “Kalau belangkon pacul gowang harganya Rp 50 ribu,” ucap ibu dua anak tersebut.
Pendistribusian blangkon pacul gowang dan belangkon hasil karyanya pun sudah berada di berbagai daerah seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta dan Surabaya. Dia memanfaatkan online untuk mengenalkan barang hasil karyanya tersebut. “Ada yang pesan melalui online juga ada yang langsung ke rumah,” pungkasnya.