Ekonomi

Penuh Kreasi, Kerajinan Tangan dari Bambu di Lamongan Bernilai Tinggi

LAMONGAN, FaktualNews.co – Banyak cara mempertahankan peninggalan nenek moyang. Salah satunya membuat anyaman bambu yang sudah turun temurun hingga saat ini masih dilestarikan, yang ada di Lamongan.

Warisan leluhur di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan ini, mereka kreasikan menjadi sebuah kerajinan tangan yang menarik dan punya nilai jual tinggi. Lewat tangan Asan Susanto (41), anyaman bambu yang semula hanya menjadi caping atau topi petani dan kipas, kini berubah lebih menarik.

Seperti hiasan meja berupa burung merak, ayam, aneka tas, kap lampu, caping berlukis dan juga kipas angin bermotif. “Saya hanya meneruskan ilmu dari orang-orang tua saya dulu, dengan membuatnya lebih mempunyai nilai jual lebih tinggi,” kata Asan di rumahnya yang digunakan sebagai tempat produksi seni Sabtu (29/12/2018).

Dia sudah bertahun-tahun menggeluti usaha kerajinan berbahan dasar bambu ini. Mode dan bentuk, kata Asan, selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman.

“Kami sudah menelurkan setidaknya 20 jenis produk, berbahan dasar bambu yang selalu ada perubahan dan perkembangan menjadi bentuk yang lebih berseni dan mengikuti perkembangan jaman,” ujarnya.

Karya seni yang diciptakan Asan, tidak hanya dijual di wilayah di Jawa Timur saja, bahkan sampai diluar pulau Jawa, terdapat kreasi warga desa Sukolilo ini.

Bahan dasar bambu jenis apus yang didatangkan langsung dari daerah Nganjuk dan Ngawi karena kualitas bambunya yang sangat baik.

Harga kerajinan tangan Asan inipun bervariasi, hingga ratusan ribu rupiah tergantung tingkat kesulitannya. “Untuk hiasan burung merak ini seharga Rp 300 ribu, hiasan ayam bekisar Rp 200 ribu. Sementara kipas bambu hanya belasan ribu saja,”jelas Asan.

Untuk melebarkan sayap bisnis UKM ini, Asan juga melakukan jejaring dengan sesama pelaku UKM untuk sekedar berbagi ilmu dan informasi. Asan juga tak pelit ilmu, ia menularkan ilmunya kepada warga Desa Sukolilo dan membina warga desanya untuk mengembangkan produk yang sudah turun temurun ini.

“Kami membentuk Kelompok Usaha Bersama di desa ini untuk bersama-sama mengembangkan bambu dan anyaman bambunya agar lebih dikenal luas,” ungkapnya.

Sementara itu, Rika salah satu pembeli dari Bojonegoro, mengaku jauh-jauh datang dari Bojonegoro karena tahu dari media sosial, merasa tertarik dengan desain kerajinan tangan dari bambu ini.

Rika menyebut, kerajinan tangan kreasi Asan ini unik dan murah. “Saya tahu dari medsos, sehingga menyempatkan diri untuk menjadikannya koleksi,” kata Rika yang berencana akan membeli tas berbahan dasar bambu ini.