FaktualNews.co

Al Isbilly, Konsultan Senior di Jombang Bongkar Praktik Nakal Oknum ASN Penguasa Proyek

Birokrasi     Dibaca : 1489 kali Penulis:
Al Isbilly, Konsultan Senior di Jombang Bongkar Praktik Nakal Oknum ASN Penguasa Proyek
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Ilustrasi Permainan proyek

JOMBANG, FaktualNews.co – Praktik kotor oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Jombang dengan menguasai proyek perencanaan dan pengawasan di Jombang kian terang benderang. Salah satu konsultan senior Hasib Al Isbilly secera lugas membongkar praktik kecurangan yang dialami para konsultan selama puluhan tahun ini.

“Apa yang diberitakan itu benar semua. Kalau mereka tidak mau mengakui ya itu hak mereka, kalau perlu biar diambil para oknum-oknum itu seluruh proyek perencanaan dan pengawasan di Jombang ini. Mau buka-bukaan ayo. Coba lihat perencana penataan Ruang Terbuka Hijau dan penataan Taman Kebon Rojo, nanti akan ketahuan semua,” terangnya santai, Kamis (28/2/2019).

Pria yang akrab disapa Billy ini menambahkan, pihaknya meminta agar menelusuri siapa pemilik CV.RE, salah satu penyedia jasa konsultan yang cukup banyak mendapat pekerjaan di Jombang. Dulu, CV.RE milik pengusaha penyedia jasa konsultan yang berdomisili di wilayah Jombang Kota. Namun, secara diam-diam CV ini kemudian dibeli oleh salah satu oknum ASN berinisial S. Sejak itu, seluruh proyek perencanaan di Pemkab Jombang, dikuasai CV.RE

“Terbongkarnya ketika kami rapat di INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), salah satu anggota yang berasal dari wilayah Kesamben protes kepada pemilik CV.RE mengapa seluruh proyek ia kuasai, namun jawaban dari pemilik CV.RE mengejutkan kami semua jika CV.RE sudah dibeli oleh S,” jelas Billy.

Lebih lanjut diungkapkan, awalnya, pasca pembelian direktur CV.RE merupakan adik dari oknum ASN berinisial S. Namun kemudian entah bagaimana ceritanya, S mengganti direktur CV.RE kepada orang kepercayaannya.

“Ada banyak oknum-oknum seperti S di Jombang. U misalnya, ia kerap membawa konsultan luar daerah yang merupakan teman-teman kuliahnya. Kalau saya sudah gak ambil pusing, saya sudah kerja di luar kota. Pekerjaan itu hak konsultan tapi kalau mereka mau menguasai, ya monggo saja itu urusan mereka. Kebetulan saya barusan dipanggil dinas katanya mau dikasih pekerjaan. Kalau perlu ambil saja pekerjaan saya tersebut, kalau mereka masih kurang dengan kerakusan mereka selama ini,” tegas Billy.

Billy juga mempersilahkan jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan pernyataannya. “Akan lebih gamblang apabila memang kesaksian saya dibutuhkan. Saya cuma merasa kasihan dengan teman-teman sejawat saya. Praktik ini sudah terjadi lama tapi tidak ada yang berani bongkar,” pungkas politisi muda yang saat ini sedang mencalonkan diri menjadi anggota legislatif daerah Kabupaten Jombang tersebut.

Sekretaris daerah Jombang sendiri, A Jazuli ketika dikonfirmasi hanya mengatakan akan mengkoordinasikan informasi yang ia terima tersebut. Terkait sikap Pemkab Jombang yang dianggap tidak berpihak kepada para penyedia jasa konsultan di Jombang, Jazuli lagi-lagi memilih bungkam.

Sejumlah penyedia jasa konsultan di Jombang mengeluh atas praktik nakal yang dilakukan oknum ASN. Para oknum ini menguasai sebagian besar perencanaan dan pengawasan proyek fisik di Kabupaten Jombang. Modus operandinya cukup beragam. Mulai dari mendatangkan konsultan luar daerah Jombang yang notabene hanya dipinjam namanya saja, hingga memakai nama keluarga dan teman untuk mendirikan perusahaan serupa agar bisa turut mengerjakan proyek perencanaan dan pengawasan.

Nilainya memang cukup menggiurkan. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda), biaya untuk konsultan perencana adalah 4 persen dari total keseluruhan proyek fisik Pemkab Jombang ini. Agar bisa meraup pundi-pundi rupiah yang cukup banyak, beberapa dinas memilih melakukan perencanaan sendiri. Dari design hingga rancangan anggaran, keseluruhan dilakukan oleh oknum ASN dari dinas tertentu. Baru kemudian mereka mencari perusahaan jasa konsultan yang mau diajak kerjasama.

Perusahaan ini hanya dipakai nama dengan mencantumkan pada papan nama proyek. Hasilnya, dibagi 70 : 30. Sebanyak 70 Persen bagi oknum ASN dan 30 persen bagi perusahaan jasa konsultan yang namanya dipakai. Belum lagi jika perusahaan itu milik ASN sendiri. Maka bisa dipastikan bagi hasil ini dikuasai sepenuhnya oleh oknum ASN tersebut.

Data yang dihimpun, terdapat sejumlah nama oknum ASN yang terindikasi nyambi sebagai konsultan maupun sebatas broker. Ada enam nama ASN yang mencuat ke permukaaan. Keenam nama tersebut masing-masing berinisial S, T, R, Dg, U dan Tm.

S dan T merupakan sejawat disalah satu dinas teknis. R saat ini berada di Dinas Pendidikan. Sementara D salah satu ASN yang memiliki peran penting pada bagian pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Jombang. Untuk U sendiri menurut info berada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan kerap disebut memiliki kedekatan khusus dengan petinggi Jombang. Satu lagi oknum ASN berinisial Tm, merupakan salah satu kepala dinas di Kabupaten Jombang.(Tari/Adi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin