Ratusan Meter Tanggul Sungai Brantas di Jombang Amblas
JOMBANG, FaktualNews.co – Sekitar 160 meter tanggul Sungai Brantas yang ada di Dusun Jatipandak, Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, mengalami abrasi dan amblas. Bronjong batu penahan air juga mulai ambrol.
Komisi Sumber Daya Air BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas, Burhanudin mebenarkan kondisi tersebut. Kata dia jika tanggul itu sampai jebol, dampaknya sangat membahayakan. Sekitar 7 ribu hektar lahan pertanian akan terendam dan lima desa yang ada di sekitar tanggul juga akan tergenang.
“Karena di balik tanggul tersebut merupakan pemukiman padat penduduk. Semisal Desa Jatiduwur, Jatipandak, Podoroto, Pojokrejo, Wuluh dan Desa Blimbing. Namun yang terdampak ada 14 desa,” ungkapnya.
Tim dari BBWS dan Dinas PUPR Jombang sudah melakukan pemantauan lokasi untuk memastikan kondisi yang sebenarnya terhadap tanggul tersebut. Dari pantauan mereka, batu-batu sebesar kepala yang berfungsi sebagai penguat tanggul terlihat mulai ambrol.
Burhanudian mengungkapkan, bronjong tersebut dibangun pada 2018. Namun, karena kuatnya gerusan ombak sungai, tanggul tersebut akhirnya rontok. Burhanudin juga mengatakan, kerusakan tersebut merupakan dampak jangka panjang yang saat ini dialami akibat pengerukan pasir Sungai Brantas secara liar beberapa waktu lalu.
Dia juga mengungkapkan, awalnya ketebalan tanggul mencapai 30 meter. Namun kini kondisinya mulai menipis, tinggal separuhnya.
“Nah, dampak pengerukan tersebut kita rasakan sekarang. Dasar sungai menjadi berongga-rongga. Banyak palung-palung di dalamnya. Begitu disapu ombak besar, tanggung langsung ambrol,” ujarnya.
Menurut Burhanudin, pihaknya selama ini sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Namun demikian, hal itu terbentur dengan anggaran. “Yang pasti masyarakat berharap kerusakan ini segera ditangani. Karena jika dibiarkan dampaknya cukup besar,” pungkas Burhanudin.