FaktualNews.co

Rumahnya Tergenang Saat Hujan, Janda di Kota Probolinggo Tidur di Atas Tumpukan Batu

Peristiwa     Dibaca : 1021 kali Penulis:
Rumahnya Tergenang Saat Hujan, Janda di Kota Probolinggo Tidur di Atas Tumpukan Batu
FaktualNews.co/Mojo
Tempat tidur dari batu dan pasir, yang ditata.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Jalan Ikan Belanak, depan Pasar Kronong sisi timur, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, tergenang air. Penyebabnya, diduga saluran air yang menembus jalan Lingkar Utara (JLU), tersumbat.

Air yang mengalir di saluran sisi timur dan barat jalan, meluap hingga menggenangi jalan. Selain berbau, air yang agak keruh keputihan tersebut menjadi sarang nyamuk. Jika ada kendaraan yang melintas kencang, air yang menggenang itu muncrat ke rumah warga.

Sejumlah warga RT 4 RW 6 kelurahan setempat yang mendiami perkampungan barat jalan, selatan pasar Kronong mengatakan, kondisi seperti itu sudah lama. Namun, belum ada perhatian dari Pemkot. Air menggenangi jalan lantaran tak bisa ke utara, akibat saluran air tersumbat. Hanya saja, warga tidak tahu penyebab, mengapa tersumbat.

Bu Fatima (52) menyebut, kondisi bertambah parah saat turun hujan. Genangan air bisa sampai setinggi lutut orang dewasa. Karenanya tak salah kalau jalan masuk ke teras rumahnya ditinggikan agar air tidak masuk rumahnya. “Semuanya ditinggikan. Kalau tidak seperti itu, air
masuk rumah,” ujarnya, Minggu (2/2/2020) siang.

Namun begitu, air tetap saja masuk ke rumahnya lewat belakang rumah warga. Dijelaskan, ada 9 kepala rumah tangga yang setiap hujan mengalami nasib seperti itu. jan. Usai turun hujan deras, selalu bersih-bersih. Bahkan, kendati air di dalam rumahnya sudah dibersihkan, namun rumahnya tetap tergenang.

“Ya, karena air nggak jalan. Saluran pembuangan air yang ke utara, tersumbat,” tambah Fatimah.

Lantaran sering menjadi langgaran banjir dan air masuk rumah warga, sampai-sampai Aliyati (55) tidur di atas batu. Janda beranak empat ini tidak memiliki uang untuk meninggikan rumahnya. Padahal, dirinya harus lolos dari genangan air, terutama saat tidur. Akhirnya ruangan paling belakang, ditumpuki batu kali dan diatasnya diberi pasir.

Diatasnya lagi, dibeber kain untuk melindungi tubuhnya bersentuhan langsung dengan pasir dan batu. Diatas batu dan pasir itulah, ibu yang setiap hari berjualan gorengan ini tidur menghabiskan waktu malamnya. “Saya kan nggak punya uang. Hanya itu yang bisa kami lakukan. Batu
dan pasir cari sisa proyek JLU,” katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Murni (33). Ia mengaku usai hujan bersih-bersih alias mengepel rumahnya. Dikatakan, beberapa kali ketua RT setempat Saturun telah memberitahukan ke kelurahan, kecamatan bahkan sampai ke Dinas PU Pengairan. Namun hingga saat ini tidak ada tanggapan. “Kalau hujan, pekerjaan kami bersih-bersih dan ngepel. Sampai boyok (punggung, red) sakit,” katanya singkat.

Terpisah, Camat Mayangan, Muhammad Abbas mengaku, sudah mengetahui kalau jalan ikan Belanak, tergenang air. Ia telah berkoordinasi dengan Dinas PU setempat dan balai besar Provinsi Jawa Timur. Sebab, air tidak jalan lantaran saluran pembuangan yang menembus JLU dan lewat di kampong dok, tersumbat. “Kami sudah berkoordinasi dengan balai besar.
JLU itu kan jalan nasional,” katanya.

Terkait keluhan warga karena rumahnya sering kebanjiran. Dan informasi tentang ada warga yang tidur di atas pasir dan batu, M Abbas berterus terang, belum mengetahui. Pihaknya bersama kelurahan dan instansi terkait akan segera ke lpkasi. “Untuk yang ini kami belum dengar. Secepatnya, kami akan ngecek ke lokasi,” tambahnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas