Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Pengeroyokan Pemuda Maluku di Pentagon Surabaya
SURABAYA, FaktualNews.co – Polisi memeriksa 11 saksi dalam penyelidikan kasus pengeroyokan pemuda asal Maluku yang terjadi di klub malam Pentagon, Jalan Tegalsari Surabaya.
Kapolsek Tegalsari, Kompol Rendy Surya Aditama mengatakan, pemeriksaan dilakukan terhadap sekuriti dan pengelola klub malam Pentagon serta sejumlah orang yang diduga melihat kejadian pengeroyokan di Kamis (6/2/2020) malam tersebut.
“Kami (Polsek Tegalsari) sudah memeriksa pihak pengelola (Klub Pentagon), sekuritinya juga. Dan ada beberapa saksi lain. Masih 11 orang,” ujar Kompol Rendy, Kamis (13/2/2020).
Kendati telah memeriksa 11 orang saksi, pihaknya mengaku belum menentukan siapa tersangka dalam kasus tersebut. Akan tetapi, secepatnya status tersangka akan disampaikan ke publik.
“Proses masih lidik, minta doanya,” singkat Kompol Rendy.
Hal yang dilakukan saat ini, kata Rendy, adalah menutup sementara aktivitas yang ada di Klub Pentagon hingga proses penyelidikan selesai. Pihaknya juga mengaku meningkatkan pengamanan di sekitar lokasi kejadian, mengantisipasi adanya serangan ulang oleh massa yang sempat terjadi pada Selasa (11/2/2020) kemarin.
“Agar tidak mengganggu proses penyelidikan, kami perketat penjagaan disana (Klub Pentagon),” pungkasnya.
Seperti diketahui, empat pemuda Maluku menjadi korban pengeroyokan oleh kelompok orang tak dikenal di klub malam Pentagon pada Kamis (6/2/2020) malam. Para korban antara lain Glenn Puttiray, Billy Puttiray, Henrico Pututuhu dan salah seorang yang belum diketahui identitasnya.
Satu dari keempatnya, Glenn Puttiray, menghembuskan nafas terakhir, pada Minggu (9/2/2020). Setelah sempat dirawat di RSI Jemursari Surabaya.
Aksi pengeroyokan ini pun berbuntut panjang. Massa yang mengatasnamakan kelompok Ormas Maluku 1 Rasa (M1R) membalas dendam dengan merusak sejumlah fasilitas gedung klub Pentagon, pada Selasa (11/2/2020) lalu.
Mapolrestabes Surabaya, di Jalan Sikatan 1 Surabaya juga tak luput dari sasaran aksi unjuk rasa yang meminta polisi mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut.
