TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Harga beberapa jenis hewan konsumsi seperti ayam broiler dan ikan gurami anjlok sudah sejak beberapa waktu lalu. Dua hari terakhir ini, harga bebek pedaging di Tulungagung juga mulai alami penurunan.
Penurunan berkisar antara 30 hingga 50 persen dari harga normal. Misalnya, untuk bebek pedaging warna putih (peking) yang biasa berada di harga Rp. 25 ribu perkilo menjadi, dikisaran Rp. 18 ribu untuk bobot 1,5 kilogram.
Padahal harga normal bebek untuk pedaging berada dikisaran harga Rp. 25 – 50 ribu dari peternak, tergantung beratnya masing-masing dari 1,5 kilogram, 2 kilogram dan 3 kilogram.
Menurut peternak, faktor utama yang mengakibatkan harga bebek menurun yaitu rendahnya minat beli konsumen, dan sebagian besar warung juga masih tutup.
“Saya menjual bebek biasa sekarang, Rp. 25 ribu, kalau bersih Rp. 30 ribu. Permintaan sedang sepi,” ujar Nana Pratama, peternak bebek asal Desa-Kecamatan Rejotangan Tulungagung, Kamis (30/04/2020).
Menurutnya, kalau kondisi normal, untuk bebek peking (warna putih) konsumsi, per ekornya harga normal dikisaran Rp. 25 ribu tergantung beratnya.
“Kalau sekarang ada yang menjualnya Rp. 100 ribu mendapat 5 ekor bebek, dan bebek biasa coklat, Rp. 100 ribu dapat 4 ekor,” jelasnya.
Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak soal pasaran harga bebek tersebut, selain menghabiskan stok untuk menutup biaya pakan terbak.
Meskipun kini merupakan bulan ramadan, namun harga bebek cenderung menurun dan berbeda dari ramadan sebelumnya.
“Yang penting sekarang kami jual aja dulu, dan kembali modal. Memang permintaan dari warung sepi, permintaan semakin sedikit,” pungkasnya.