Bisa Membahayakan, Gejala Remeh Pada Tubuh Perempuan Ini Tak Boleh Disepelekan
SURABAYA, FaktualNews.co – Kewaspadaan sejak dini perlu dibiasakan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Gejala-gejala sepele pada tubuh tak semestinya diabaikan, karena bisa jadi itu adalah pertanda alamiah dari tubuh untuk memberi tahu kita bahwa persoalan kesehatan lebih besar akan terjadi.
Untuk menjaga kewaspadaan itu, kita perlu bekal pengetahuan untuk melakukan deteksi. Berikut ini sejumlah gejala, yang dilansir Hello Sehat, yang memberi tanda bahwa mungkin sudah waktunya seseorang pergi ke dokter.
1. Perdarahan saat sedang tidak haid
Perdarahan vagina di luar siklus menstruasi bisa menjadi masalah ringan, seperti ketidakseimbangan hormon akibat stres atau perubahan pola makan. Tapi ada juga peluang bahwa gejala penyakit ini mengarah ke kanker endometrium, kanker serviks, atau kanker rahim — terutama jika disertai rasa sakit saat berhubungan seks.
Terlebih lagi jika ini terjadi setelah Anda mengalami menopause. Bahkan sedikit saja perdarahan vagina setelah menopause termasuk tidak normal, karena setelah melewati masa menopause Anda seharusnya sudah tak lagi mengalami perdahan vagina untuk seterusnya. Beberapa penyebab umum adalah polip (tumor non-kanker), dan atrofi atau penebalan endometrium (lapisan rahim).
2. Keputihan yang tak biasa
Hal yang sama juga berlaku untuk cairan keputihan abnormal pada wanita di segala usia. Keputihan abnormal sering kali menandakan gejala penyakit kelamin (yang bisa dengan mudah ditangani), tapi jika jumlahnya hadir sangat banyak atau juga disertai dengan bau menyengat, ini bisa terkait dengan gejala kanker serviks atau kanker tuba fallopi.
3. Menstruasi tidak teratur, atau tidak menstruasi sama sekali
Hampir setiap wanita mungkin pernah mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur setidaknya sekali seumur hidup. Dan pada sebagian besar kasus, ini bukan pertanda masalah besar. Tapi, bukan berarti Anda boleh mengabaikan ini dan berpikir bahwa siklus haid yang berantakan adalah hal sepele.
Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi gejala awal dari masalah kesehatan lain yang mendasarinya, seperti gangguan tiroid, tumor, atau sindrom polikistik ovarium (PCOS). Semua penyakit ini menjadikan keluhan menstruasi tidak teratus Anda layak untuk diperiksakan ke dokter.
4. Vagina gatal, terasa panas, atau berubah warna
Mungkin ada banyak dari Anda yang sudah paham betul bagaimana karakteristik dan bentuk vagina Anda masing-masing. Tapi tak sedikit pula yang belum pernah melirik ke bawah sana untuk sekadar mengunjungi si Miss V. Idealnya, vagina yang sehat akan berwarna merah muda cerah. Jadi, jika lain kali Anda menengok ke bawah dan mendapati bahwa vagina Anda tidak berwarna seperti itu, ini menjadi alasan penting untuk pergi ke dokter.
Perubahan warna vagina, yang juga ditandai dengan bercak-bercak kecokelatan atau putih (seperti panu) atau permukaan kulit vagina yang tidak merata, ini bisa mengarah ke kanker vulvar jika tidak segera diperiksakan ke dokter.
5. Bentuk payudara berubah
Sebelum panik, bentuk payudara antara satu wanita dengan lainnya bisa berbeda — begitu pula dengan gerinjil atau benjolan di sekitaran area payudara.
Beberapa wanita memiliki benjolan di payudara seumur hidupnya, sementara yang lain mendapatkan benjolan payudara begitu mendekati waktu menstruasi mereka. Tapi jika Anda mencurigai sesuatu di luar apa yang normal untuk payudara Anda selama ini, perubahan bentuk atau munculnya benjolan baru patut untuk dicurigai sebagai masalah kesehatan serius.
Untuk membedakannya, selidikilah gumpalan besar padat di bawah kulit, perubahan tekstur kuliy, atau ruam kemerahan yang tak kunjung memudar. Kanker payudara dapat muncul sebagai iritasi kemerahan di kulit, yang tampak seperti infeksi, bisul, atau jerawat.
Gejala lain yang juga harus Anda waspadai adalah puting yang mengeluarkan cairan berdarah (jika tidak berdarah, mungkin tidak perlu terlalu dikhawatirkan), dan bentuk payudara yang aneh dan jadi sangat tidak simetris. Buat janji dengan dokter anda secepatnya, dan jangan lupakan untuk jalani pemeriksaan payudara tahunan.
6. Terus menerus mengeluh capek
Sekadar kecapekan dan letih lemah lesu sehabis lembur semalam adalah hal yang biasa, dan ini tak perlu banyak dikhawatirkan. Tapi jika Anda terus menerus mengeluh kecapekan dan tidak fit — terutama jika keluhan tidak pernah pulih barang sebentar saja — ini jelas tidak boleh Anda abaikan.
Kecapekan tanpa akhir mungkin bisa menjadi pertanda ketidakseimbangan hormon (hypotiroidisme atau pra-menopause), kekurangan gizi (anemia), atau depresi. Ini juga bisa menjadi gejala kanker rahim atau kanker lambung. Sebelum ke dokter, coba dulu untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup (8 jam) setiap malam, dan jika Anda masih mengeluhkan lemah lesu, konsultasikan dengan dokter.
7. Perut kembung
Setelah makan makanan berminyak atau menenggak soda, perut biasanya jadi tidak nyaman atau justru kembung bergas. Bahkan, beberapa perempuan sering mengeluhkan perut kembung menjelang menstruasinya, Kedua hal ini wajar saja. Tapi jika perut kembung terjadi sangat sering — bahkan ketika Anda sedang tidak makan apapun — dan Anda baru-baru ini saja mengeluhkan hal ini, perut kembung bisa menjadi pertanda gejala penyakit kanker ovarium.
Kanker ovarium menyebabkan pembentukkan gumpalan keras di dalam perut, yang membuat Anda gampang merasa kembung. Gejala awal dari kanker ovarium juga termasuk sakit panggul dan sulit makan.
Jika Anda mulai mengalami perut kembung hampir setiap hari dan berlangsung lebih dari 2-3 minggu, segera periksakan ke dokter. Walau kanker ovarium tidak seumum kanker payudara, rp riisiko Anda tinggi jika Anda memiliki riwayat keluarga dari kanker payudara atau kanker ovarium, atau jika Anda tidak pernah hamil.
8. Nyeri panggul
Setiap rasa sakit yang tidak kunjung sembuh harus selalu menjadi alasan kekhawatiran, termasuk nyeri panggul yang membandel. Bahkan sekalipun rasa sakitnya hanya sekadar numpang lewat, panggul tak seharusnya terasa nyeri. Beberapa kemungkinan penyebab nyeri panggul termasuk endometriosis, kista, infeksi peradangan panggul (PID), atau diverticulitis. Nyeri panggul bisa bertambah parah seiring waktu, jadi periksakan ke dokter sesegera mungkin.
9. Nyeri dada
Nyeri dada berkaitan erat dengan gejala serangan jantung pada pria. Padahal, perempuan lebih berisiko tinggi mengalami serangan jantung daripada kaum Adam. Jika Anda mengangkat sesuatu yang berat dan mengalami nyeri dada yang belum pernah Anda miliki sebelumnya, segera periksakan.
Anda juga harus kunjungi dokter setelah mengalami nyeri dada baru ketika Anda berjalan naik tangga atau beraktivitas fisik sedang hingga berat. Hal ini terutama penting jika rasa sakitnya hilang setelah istirahat barang sebentar.
Gejala serangan jantung pada wanita jauh lebih “jinak” pada wanita ketimbang pada laki-laki, sehingga Anda mungkin hanya merasa kecapekan, dada sesak, pusing, napas ngos-ngosan, dan sakit tenggorokan setelah mengangkat barang berat atau beraktivitas fisik berat.
10. Napas pendek terus-terusan, sulit bernapas
Jangan abaikan sesak nafps dengan mengiranya hanya sebagai akibat dari kelelahan berolahraga atau kenaikan berat badan baru-baru ini. Jika sesak napas makin memburuk setelah beraktivitas fisik, maka ini bisa menjadi tanda dari penyakit jantung seperti stenosis aorta (masalah katup jantung pada wanita paruh baya) atau penyakit jantung koroner. Periksakan ke dokter jika Anda mengalami sesak napas berlanjut yang tiba-tiba dan semakin parah.
11. Sering buang air kecil
Buang air kecil di tengah malam adalah hal yang biasa, walau sangat menyebalkan. Tapi jika ini terus-terusan terjadi dan lebih dari 3 kali dalam semalam, tandanya ada sesuatu yang tidak beres. Sering bolak-balik pipis bisa menjadi pertanda kista atau tumor yang menekan kandung kemih — walau tak semua tumor adalah kanker, misalnya fibroid rahim.
Diabetes mungkin juga bisa jadi dalang di balik gejala penyakit ini, terutama jika disertai dengan rasa haus yang tak kunjung usai. Sehingga jika Anda terus-terusan buang air kecil dan minum juga semakin banyak, ini pantas untuk dicurigai. Di sisi lain, ini juga bisa menjadi pertanda Anda sedang dehidrasi.
12. Nyeri di salah satu kaki
Kalau tiba-tiba betis Anda bengkak memerah dan terasa lunak hangat, ini bisa berarti Anda mungkin mengalami trombosis vena dalam (DVT) — terutama jika Anda perokok aktif, baru pulih dari operasi, mengonsumsi pil KB estrogen, hamil, atau tidak aktif bergerak dalam jangka wantu panjang (seperti selama penerbangan jauh).
Pada DVT, darah mulai berkumpul di tubuh bagian bawah, biasanya tungkai kaki atau betis, dan membentuk gumpalan darah beku. Ketika gumpalan cukup besar, area di sekitarnya akan mulai terasa sakit dan membengkak.
Meski terdengar remeh, gumpalan darah beku yang dibiarkan tanpa pengobatan tepat dapat berujung pada emboli paru ketika gumpalan darah beku dari betis berpindah ke paru-paru dan memblokir pembuluh darah utama di sana. Sekitar 70 persen kasus bekuan darah yang berjalan ke paru dimulai dari kaki.