Kewirausahaan

Manambah Pemasukan dengan Beternak Belut dalam Drum

SURABAYA, FaktualNews.co – Belut adalah binatang yang memiliki bentuk tubuh mirip dengan ular, bedanya badanya licin dan biasa hidup dilumpur atau genangan air yang tenang.

Belut mempunyai banyak manfaat bagi manusia, diantaranya bisa diolah menjadi lauk, atau cemilan. Belut juga mempunyai kandungan-kandungan vitamin yang dibutuhkan tubuh manusia.

Untuk budidaya belut harus terlelebih dahulu mengetahui langkah-langkahnya. Berikut ini panduan beternak belum dilansir budidayaternak.id.

1. Persiapan kolam

Persiapan kolam tempat pembesaran belut, Kolam adalah sarana utama dalam budidaya belut. Beragam kolam bisa dimanfaatkan untuk budidaya belut, misalnya:

– Kolam dari semen, kolam ini sifatnya permanen dan butuh modal lumayan banyak untuk membuatnya.
– Kolam dari terpal, kelemahan budidaya belut kolam terpal adalah semakin lama terpal akan semakin lapuk.
– Kolam dari drum bekas/drum plastic, Bagi para pemula saya sarankan pakai tempat yang ini saja, yaitu drum plastik, Untuk menghemat biaya serta tidak memakan tempat, dan dapat dipindah-pindah.

Setelah kita sudah mendapatkan drum untuk ternak belut, selanjutnya drum kita lobangi persegi panjang, kemudian drum bagian dalam dibersihkan.

Letakkan drum pada tempat yang datar, serta terlindung dari sinar matahari, Bila perlu dikasih ganjal kanan kirinya supaya drum tidak terguling, Jangan lupa juga bagian bawahnya dikasih lobang untuk saluran pembuangan air.

2. Membuat media

Setelah persiapan kolam selesai, langkah kedua adalah membuat media tempat pembesaran belut. Media ini mempunyai pengaruh besar untuk kesuksesan budidaya belut.

Hampir 80% kegagalan budidaya belut dikarenakan media yang salah. Media harus kita buat dengan ukuran yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Adapun bahan-bahan yang harus dipersiapkan sebagai berikut,
• Jerami/gedebog pisang dicacah ukuran 5 cm
• Pupuk kompos
• Mikroorganisme starter
• Lumpur sawah
• Air bersih.

Cara membuat media pembesaran belut

Jerami dan gedebog pisang difermentasi terlebih dahulu, Caranya yaitu lapisan pertama jerami setebal 10 cm, Lapisan kedua adalah gedebog pisang setebal 10 cm, Lapisan ketiga jerami lagi 10 cm, Kemudian tutup media menggunakan plastik, Tunggu kurang lebih 1 bulan, hingga jerami dan gedebog hancur.

Setelah gedebog dan jerami hancur masukkan pupuk kompos setebal 30 cm, Tambahkan lumpur sawah sekitar 10-15 cm, Siram dengan mikroorganisme starter sesuai ukuran, Mikroorganisme starter bisa dibeli ditoko-toko pertanian terdekat.

Untuk susunanya boleh di bolak balik, yang terpenting komposisi tepat, setelah semua bahan dimasukkan rendam dengan air bersih, sampai ketinggian air mencapai 5 cm diatas permukaan lumpur.

Airnya tidak perlu tinggi-tinggi yang tujuanya agar belut lebih mudah saat ingin mengambil oksigen dari permukaan, jika air terlalu tinggi belut akan membuang banyak energi untuk mengambil oksigen, akibatnya belut tidak bisa gemuk.

Tunggu rendaman bahan-bahan diatas hingga 15-20 hari atau sampai media betul-betul matang.

Ciri-ciri media yang sudah matang
• Baunya sudah tidak menyengat
• Jika jari kita masukkan dari permukaan sampai dasar sudah tidak ada halangan
• Lumpur halus dan tidak kasar
• Banyak terdapat binatang-binatang kecil.

3. Pemilihan bibit

Bibit juga termasuk factor utama penunjang kesuksesan pembesaran belut, Dengan bibit yang unggul kita berharap mendapat hasil yang maksimal.

Pilihlah bibit yang seragam, tujuanya adalah agar belut bisa dipanen secara bersamaan, Bibit harus gesit dan lincah, serta tidak cacat fisik.

Jika bibit sudah kita dapatkan, yang tidak kalah penting adalah jumlah padat tebar, Idealnya untuk kolam 1 meter persegi dapat kita isi 1-2 kg bibit ukuran 7-10 cm, Atau sekitar 70-100 ekor.

4. Pemberian pakan

Untuk pakan belut yang biasa diberikan yaitu cacing jenis apa saja, Ikan-ikan kecil, kecebong (katak kecil), atau serangga kecil lainya, Bisa juga siput/keong, Untuk siput atau keong sebaiknya dibuang cangkangnya dan dicacah kecil-kecil baru diberikan.

Pakan diberikan 1 hari sekali pada sore hari, Karena biasanya belut makan pada saat petang menjelang malam, Untuk takaranya bisa menggunakan filling, Apabila belut masih terlihat lapar boleh ditambah lagi.

5. Masa panen dan pemasaran

Masa panen adalah masa yang kita tunggu-tunggu, Sekitar 3-4 bulan setelah penebaran bibit, belut sudah bisa di panen.

Untuk ukuran belut konsumsi yaitu 3-5 ekor/kg, dengan panjang 30- 50 cm, hasil panen bisa langsung di jual pada pengepul atau langsung kerumah makan (restoran), bisa juga diolah sendiri menjadi aneka masakan dan cemilan.

 

 

Artikel ini disalin dari budidayaternak.id dengan judul semula: Cara Mudah dan Lengkap Ternak Belut dengan Media Drum Bekas