JOMBANG, FaktualNews.co – Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (olah TKP) di warung, lokasi ditemukannya Waras yang diduga meninggal akibat pembunuhan di Dusun Baudan (sebelumnya tertulis Dusun Wuluh) Desa Wuluh, Kesamben, Jombang, Minggu (20/12/2020).
Tim dari Polres Jombang tiba sekitar pukul 19.15 WIB dan langsung melakukan identifikasi terhadap jenazah janda satu anak itu. Dibagian kepala korban terdapat luka dan ceceran darah.
Ada indikasi kuat korban dirampok lalu dibunuh. Warga sekitar pun meyakini sebelum dihabisi, pelaku merampas perhiasan milik korban.
“Biasanya memakai perhiasan emas, yakni gelang dan kalung. Namun saat ditemukan perhiasan tersebut sudah tidak ada,” ujar W, salah satu warga saat berada di lokasi.
Kapolsek Kesamben AKP Slamet Hariyana membenarkan bahwa terdapat luka di bagian kepala korban. Namun demikian, Slamet belum berani memastikan apakah pemilik warung di tepi jalan itu merupakan korban perampokan dan pembunuhan.
“Kita baru mengumpulkan data di lokasi. Untuk mengetahui penyebab kematian korban, kita masih melakukan otopsi. Sedangkan soal perhiasan, kita kroscek dulu ke pihak keluarga. Apakah saat berangkat ke warung, korban mengenakan perhiasan apa tidak,” kata Slamet di lokasi.
Sementara, usai melakukan okah TKP, Polisi langsung memasukkan mayat korban kedalam kantung warna kuning dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang.
Jasad korban diketahui sudah kaku sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (20/12/2020). Saat ditemukan, janda pemilik warung ini terlentang di lincak kayu warung miliknya. Di bagian kepala terdapat ceceran darah. Korban masih mengenakan pakaian lengkap. Bercelana coklat, baju warna krem, dan memakai jilbab.
Sehari-hari, Waras membuka warung di tepi jalan desa mulai pukul 07.00 WIB dan tutup pukul 16.00 WIB. Setelah itu, janda anak satu ini kembali ke rumahnya.
“Sudah kaku, korban sudah meninggal, terlentang, ada luka bagian luar sedikit, tapi tidak tahu itu karena kekerasan atau apa, dugaan kurang paham, biar polisi yang memberikan penjelasan,” pungkas, Kepala Dusun Baudan (Bukan Wulih), Wahib.