Peristiwa

Ini 5 Fakta ‘KM Berhasil II’ Tenggelam di Sumenep

SUMENEP, FaktualNews.co – Akibat cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu (14/2/2021) malam, kapal motor KM Berhasil II dilaporkan tenggelam di perairan pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep. Senin (15/2/2021) dini hari.

Perahu milik Syaiful Hidayat, warga Dusun Tarogan, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto ini, diketahui membawa 17 penumpang dengan rincian satu orang sebagai kapten, satu wakil kapten, sementara 15 lainnya adalah ABK (anak buah kapal).

Berikut 5 fakta tenggelamnya KM Berhasil II:

1. Lokasi Kejadian

KM Berhasil II dikabarkan berangkat melaut Minggu (14/2/2021) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, tenggelam di perairan pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, pada Senin (15/2/2021) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.

H. Hisyam, Kapten kapal, kepada sejumlah media menyebut, KM Berhasil II 14 GT (groos tonage) dengan alat tangkap jenis purae seine karam di selatan perairan pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting.

“Lokasi tenggelamnya kapal kami di sebelah selatan pulau Giliraja, tiba-tiba lambung kapal pecah setelah dihantam ombak disertai angin kencang,” sebutnya.

2. Dihantam Ombak Tinggi

Berdasarkan cerita nahkoda kapal yang selamat dalam peristiwa tersebut, saat kejadian tiba-tiba perahu dihantam ombak besar disertai angin kencang, kemudian KM Berhasil II tenggelam karena posisi lambung kapal pecah.

“Kapal kami dihantam ombak 3 kali pak, kapal seketika langsung karam. Teman-teman ABK berhamburan menyelamatkan diri dengan alat seadanya, ada yang menggunakan ember, kayu, bambu dan alat seadanya,” tutur H. Hisyam, Kapten atau nahkoda kapal, kepada sejumlah media.

3. Ditolong Nelayan Lain

Kejadiannya nahas tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, di selatan perairan pulau Gilliraja, Kecamatan Giligenting, dan baru diselamatkan oleh perahu nelayan lain sekitar pukul 06.00 WIB pagi.

“Sekitar 3-4 jam kami terombang ambing di tengah laut, sebelum akhirnya diselamatkan perahu Pendowo sekitar pukul 6 pagi, yang kebetulan melintas di dekat lokasi kejadian,” kata Kapten kapal, H. Hisyam.

Hal senada disampaikan Anwar, ABK yang turut selamat dalam kejadian kecelakaan laut, ia mengaku bersyukur karena bisa selamat, diceritakan saat kejadian dirinya sedang tertidur pulas, karena posisi perahu masih dalam perjalanan belum melakukan aktivitas menangkap ikan.

“Saat kejadian, saya sedang tidur, tiba-tiba ombak datang disertai angin kencang. Dihantam ombak 3 kali secara bersamaan, kapal langsung tenggelam,” sebutnya.

Dalam kondisi panik, para ABK mencoba meraih apapun yang bisa dijadikan alat untuk menyelamatkan diri. Karena yang bisa diraih adalah ember, jadi alat tersebutlah yang digunakan bertahan hingga datang pertolongan dari perahu nelayan lain.

“Yang dekat dengan saya itu ember mas, saya raih dan jadikan pelampung, karena posisi panik apapun kita pakai yang penting nyawa kita selamat,” kata dia.

Untuk penyebab pasti dari kecelakaan laut tersebut, Kapolres Sumenep, AKBP Darman menegaskan, hal itu disebabkan oleh cuaca buruk yang tinggi ombak mencapai 3 meter.

“Karena cuaca buruk, jam 3 pagi itu ada hujan disertai angin, tinggi gelombang itu kurang lebih 3 meter, tampias itu. Bahkan kami tadi sudah sempat ngecek titik lokasi tenggelamnya kapal,” sebutnya.

4. Jumlah Korban Selamat

Kapolres Sumenep, AKBP Darman yang terjun langsung dalam proses evakuasi ke perairan kecamatan Giligenting, bersama Dandim. Menggunakan dua kapal milik Polairut dan BKO milik Polda Jatim, mengecek secara pasti berapa jumlah korban selamat maupun yang masih dalam pencarian.

“Kami sempat membantu evakuasi di tengah laut tadi. Yang kita evakuasi berjumlah 14. Jadi total ABK itu ada 17 orang bukan 19 ya. Yang belum ditemukan ada 3 orang,” terangnya.

H. Syaiful Hidayat selaku pemilik KM Berhasil II meluruskan informasi awal, total ABK (anak buah kapal) yang ikut dalam peristiwa nahas tersebut berjumlah 17 orang, sementara 2 ABK lainnya dipastikan tidak ikut bekerja.

“Jadi total bukan 19 orang ya, tapi 17 orang ABK, 2 orang yang biasa ikut dalam perahu tersebut sedang libur kerja, yang tidak ikut Astro warga Karduluk dan Asmat warga Lobuk, sementara 3 ABK lainnya masih hilang,” tegasnya.

H. Sipul menyebutkan, perahu miliknya dinahkodai oleh warga Gili Mandangin, Sampang. Sementara ABKnya, ada dari Desa Prenduan, Talangsiring, dan dari Desa Lobuk sendiri.

“Doanya ya, semoga ABP dapat terselamatkan. Sebagai pemilih kami memohon doanya,” tandasnya.

5. Pencarian ABK Hilang

Saat ini, dua kepal Polair sedang berpatroli menyisir perairan setempat untuk terus melakukan pencarian terhadap 3 ABK yang hilang.

“Tadi nganter korban selamat dulu, kemudian saya perintahkan untuk berangkat lagi melakukan pencarian 3 korban lainnya yang masih hilang,” sebut Kapolres Sumenep, AKBP Darman.

Karena posisi angin dari barat ke timur pagi tadi, lanjut Kapolres, tim melakukan pencarian ke arah timur, nantinya tim akan dibantu Basarnas, karena saat ini masih dalam perjalanan lewat jalur darat.

“Kita perintahkan melakukan pencarian di perairan Giligenting hingga ke arah Sapudi. Mudah-mudahan 3 orang ini terselamatkan,” harapnya.