FaktualNews.co

Lontong Balap Pak Gendut, Kuliner Legendaris Dekat Stasiun Gubeng Surabaya

Kuliner     Dibaca : 1897 kali Penulis:
Lontong Balap Pak Gendut, Kuliner Legendaris Dekat Stasiun Gubeng Surabaya
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir
Feri Eriyanto sedang meracik lontong balap pesanan pembeli, Sabtu (27/3/2021).

SURABAYA, FaktualNews.co – Banyak masakan khas Surabaya yang bisa ditemui para pehobi kuliner di setiap sudut Kota Surabaya. Ada rujak cingur, tahu campur, tahu lontong dan olahan menarik lainnya.

Bagi Anda yang sedang di Surabaya, sangat patut untuk mencoba masakan Lontong Balap Pak Gendut yang sudah melegenda. Cita rasanya yang khas tetap bertahan meski sudah berpuluh-puluh tahun.

Bagi masyarakat Kota Surabaya nama itu dan di mana lokasinya barang kali tak asing. Iya, kuliner khas kota pahlawan itu berada di Jalan dr Moestopo, dekat Stasiun Gubeng.

Sebutan Pak Gendut merupakan panggilan akrab sang pendiri warung yang memiliki nama asli Abdul Rohim. Dia mengawali mengawali berjualan lontong balap dengan menggunakan pikulan bambu. Lontong balap ia jajakan dari rumah ke rumah.

Kemudian tahun 1958, Pak Gendut berinisiatif membuka warung di Jalan Kranggan Sawahan Kota Surabaya dengan nama Lontong Balap Garuda. Hingga tahun 1987, usaha kuliner itu akhirnya diwariskan kepada putra semata wayang Pak Gendut, Aris.

“Pak Gendut sudah meninggal, warung diwariskan kepada putranya. Pak Aris,” ujar Feri Eriyanto (20), salah satu pelayan warung Lontong Balap Pak Gendut kepada FaktualNews.co ini, Sabtu (28/3/2021).

Tahun 1995, Lontong Balap Garuda beralih nama. Oleh putranya, warung diubah sebutannya menjadi Warung Lontong Balap Pak Gendut.

Setelah 54 tahun setia melayani pelanggan di Jalan Garuda Sawahan Kota Surabaya, warung tersebut kemudian berpindah lokasi di Jalan Mayjen Prof Dr Moestopo Nomor 11 Pacar Keling Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya hingga sekarang.

Di tempat barunya, Lontong Balap Pak Gendut tak kehilangan pelanggan. Makanan asli Jawa Timur berupa irisan lontong dan taoge berkuah itu tetap menjadi buruan pecinta kuliner. Feri mengaku selalu melayani puluhan pembeli setiap hari.

“Biasanya setiap hari kita raup pendapatan antara 3 juta rupiah hingga 4 juta rupiah,” lanjutnya.

Namun setahun terakhir omzet yang diperoleh menurun drastis terimbas wabah Covid-19. Dalam sehari, Lontong Balap Pak Gendut hanya meraup Rp. 1 hingga Rp. 1,5 juta.


Arteikel kuliner Surabaya lainnya:


Feri mengatakan, selama pandemi warungnya jadi sepi pembeli. Ketika media ini berkunjung ke warung Lontong Balap Pak Gendut, tampak hanya satu dua meja yang terisi.

Lontong Balap Pak Gendut sebenarnya tak berbeda dengan di tempat lain. Hanya saja terdapat lento kacang tunggak sebagai tambahan, yakni gorengan kering berbahan dasar kacang berbentuk bulat.

Bukan itu saja, perbedaan lainnya adalah penyajian lontong balap di Warung Pak Gendut dilengkapi dengan tambahan sate kerang merah yang dibubuhi kecap dan bawang goreng.

Untuk seporsi lontong balap, dibanderol seharga Rp 17 ribu. Begitu pula sate kerang, untuk 10 tusuk seharga Rp 17 ribu.

Selain menu utama, Warung Lontong Balap Pak Gendut juga menyajikan aneka minuman, seperti teh manis, es degan, kopi, es jeruk, es sinom dan lain sebagainya.

Belakangan setelah maraknya perdagangan daring, lontong balap Warung Pak Gendut juga bisa dibeli secara online. Biasanya orang memanfaatkan layanan Go Food ataupun Grab Food, dengan harga Rp 22 ribu.

Selain di kawasan Gubeng, Warung Lontong Balap Pak Gendut juga membuka cabang di Jalan Embong Malang 38, seberang UFO Outlet dan Plaza Royal Stand MI 26A Lantai 3 Surabaya.

Kedua warung itu yang siap melayani pelanggan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB setiap hari.

“Kita juga jual secara online, bisa lewat Gojek dan Grab Food,” pungkas Feri.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh