MOJOKERTO, FaktualNews.co – Punya saudara kembar akan memberi warna tersendiri dalam hidup. Tumbuh bersama sejak dalam kandungan akan memberi ikatan tersendiri. Semakin beranjak dewasa, pasti semakin bertambah saja pengalaman unik dan menarik yang dialami.
Misalnya yang dialami Nur Dinanita dan Nur Diniyanti, gadis kembar berumur 19 tahun tersebut tahun ini mengejutkan keluarga dan guru-gurunya di SMK Negeri 1 Dlanggu.
Gadis kembar asal Desa jedongan, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto tersebut keduanya berhasil diterima di perguruan tinggi yang sama dan bahkan di jurusan yang sama.
Ceritanya, kedua siswi ini sama-sama mengikuti ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan memilih jurusan teknik informatika di Universitas Pembangunan Nasional Surabaya saja, tidak mendaftar ke perguruan negeri yang lainnya.
Tanpa disangka, keduanya pun lolos dan membuat orang tua dan gurunya terkejut. Seakan mereka berdua tak bisa berpisah.
Sejak bersekolah di SMKN 1 Dlanggu mereka berdua sudah sepakat untuk masuk di jurasan Rekayasa Perangkat Lunak.
“Kita belajar bersama, belajar ngoding (bahasa/kode pemograman) bersama agar kita satu pikiran dengan coding tersebut,” kata Nur Dianinata saat berbincang FaktualNews.co di sekolahnya, Selasa (30/03/2021).
Tak hanya itu, mereka berdua pun mempunyai cita-cita yang sama. Keduanya ingin membangun sebuah sistem atau program berbasis teknologi yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, menciptakan sebuah aplikasi online.
“Saya dan kembaran saya ingin membuat aplikasi rental sepeda gowes untuk memudahkan masyarakat menyewa secara online,” ujar Nur Diniyanti yang berstatus adik dari saudara kembar ini.
Di kalangan keluarga, mereka berudua sama-sama dikenal sosok yang pendiam dan penurut.
Penuturan ibu gadis kembar ini, Khusnul Fadila (38), sejak kecil mereka berdua keduanya tinggal sama kakeknya di Kecamatan Kutorejo.
“Saya sama suami saya di Ngoro. Di rumah cuma berdua karena memang kakeknya, ayah saya, tidak ada temannya. Jadi mereka ikut kakeknya,” ungkapnya saat ditemui di warung miliknya.
Meski terpisah dengan putrinya, Fadila selalu memantaunya. Setiap kali selesai berjualan Fadila dan suaminya menyempatkan waktu ke Kutorejo untuk melihat kondisi sang ayah kedua putrinya itu.
Ia dan suami membuka warung di kawasan di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) sejak si gadis kembar tersebut bersekolah TK. Bukanya hanya malam hari saja lantaran karyawan pabrik ramainya saat shif malam.
Sementara, Kepala SMKN 1 Dlanggu, Muharto menambahkan, pihaknya mengucapkan syukur kepada Allah SWT di kondisi pandemi seperti saat ini, SMKN 1 Dlanggu ada 13 siswa yang diterima di jalur SNMPTN tahun 2021.
“Di antara mereka ada si kembar yang diterima di satu PTN yang sama dan keahlian yang sama. Semua ini tidak lepas dari kebersamaan kita,” imbuhnya.