Ekonomi

Kedelai Mahal, Satgas Pangan Polda Jatim Sebut Harga Sudah Turun

SURABAYA, FaktualNews.co – Satgas Pangan Polda Jatim memastikan harga kedelai di tingkat distributor di Jawa Timur sudah mengalamai penurunan. Harga kedelai sebelumnya dilaporkan sempat melonjak sejak awal Ramadan.

Direskrimsus Polda Jatim, Kombes Farman menyampaikan, penurunan harga kedelai tersebut diketahui dari hasil survei yang dilakukan bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Survei tersbut juga untuk mengecek stok kedelai di beberapa distributor maupun importir di Jawa Timur.

“Informasi dari PT Surabaya Peletting Company (FPC) bahwa harga kedelai saat ini sudah mengalami penurunan, dibandingkan dengan harga waktu bulan puasa dan Lebaran yang semula Rp 10.150 per kilogram di tingkat importir. Hari ini menjadi Rp 9.500, dan saat ini FPC memiliki stok kurang lebih seribu ton,” ujar Farman, Kamis (3/6/2021).

Lalu di PT FKS Multi Agro, dikatakan Farman, harga kedelai juga telah mengalami penurunan bila dibandingkan pada saat hari raya Idul Fitri lalu yang sempat tembus Rp 11 ribu per kilogram. Begitu pula di CV Jaya Tri Hutama Lumajang, harga kedelai di tempat itu terpantau Rp 10.300 per kilogram.

“Dan masih ada stok kurang lebih 40 ton dan beberapa hari terakhir permintaan kedelai turun karena harga yang masih tinggi,” lanjutnya.

Farman menjelaskan, tingginya harga kedelai beberapa bulan terakhir ini karena harga kedelai dari negara asal seperti Amerika Serikat dan Brazil mengalami kenaikan. Sementara kebutuhan kedelai dalam negeri saat ini 80 persen masih tergantung impor, sehingga harga kedelai di tangan distributor menjadi mahal.


Berita menarik lainnya:

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu-Tempe Tulungagung Kurangi Produksi
Harga Kedelai Mahal, Pabrik Tahu di Mojokerto Naikkan Harga Jual
Harga Kedelai Meroket, Tempe di Pasar Krukah Surabaya Menghilang


Bukan itu saja. Menurut Farman, tingginya harga kedelai juga dipicu meningkatnya biaya transportasi akibat pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

“Karena masih sedikitnya perusahaan perkapalan yang beroperasi akibat pandemi Covid-19,” tandasnya.

Oleh karena itu, Satgas Pangan kata dia, terus melakukan koordinasi untuk menentukan langkah-langkah strategis guna menekan harga kedelai di pasaran. Salah satu tentang perlu tidaknya digelar operasi pasar.

“kita juga senantiasa melakukan pengecekan langsung ke distributor-distributor di seluruh wilayah dengan memberdayakan Satgas pangan tingkat kabupaten,” tutupnya.

Seperti diketahui, tiga bulan terakhir ini harga kedelai terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan itu dimulai pada bulan April 2021 lalu yang sudah berada di kisaran harga Rp 9 ribu rupiah per kilogram. Memasuki bulan Juni ini, harga kedelai dilaporkan masih naik hingga menyentuh harga Rp 11.500 rupiah per kilogram.

Akibat terus membumbungnya harga kedelai tersebut, produsen tahu di berbagai daerah kelimpungan. Sejumlah pengusaha tahu yang terpaksa menghentikan produksinya sampai menunggu harga kedelai kembali stabil.