SURABAYA, FaktualNews.co – Menjelang peringatan hari polio sedunia tanggal 24 Oktober 2021, Bill Gates memberikan apresiasi yang luar biasa atas kerja keras seorang perempuan Pakistan yang berjuang memberantas polio di negaranya.
Perjuangan perempuan bernama Shumaila Rehmani itu ditulis oleh Bill Gates dan diunggah di blog-nya, Gates Notes, pada Kamis 21 Oktober 2021. Tak hanya itu, Bill Gates juga menyebut Shumaila Rehmani dan rekan-rekan seperjuangannya sebagai pahlawan.
Dia mengunggah video yang mengulas bagaimana perjuangan Shumaila Rehmani di Twitter dan Instagramnya. Dua hari sejak diunggah di Twitternya pada pukul 02.22, Jumat (22/10/2021), video tersebut sudah ditonton lebih dari 85,9 ribu kali.
Penasaran dengan kisah perjuangan Shumaila Rehmani? Berikut ini dari tulisannya.
Shumaila Rehmani
Tanggal 24 Oktober adalah Hari Polio Sedunia dan untuk menandai kesempatan itu, saya ingin berbagi kisah tentang salah satu perempuan pejuang polio yang berdedikasi, Shumaila Rehmani.
Dia adalah vaksinator polio di Pakistan, yang merupakan salah satu dari dua negara di dunia—yang lainnya adalah Afghanistan—tempat virus polio liar masih mewabah.
Pekerjaan Shumaila adalah memberikan vaksin polio kepada setiap anak di bawah usia lima tahun di komunitas yang dia layani. Mungkin terdengar seperti pekerjaan yang mudah, tapi apa yang terjadi sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan.
Menjangkau setiap anak membutuhkan kerja keras, perencanaan yang cermat, dan kesabaran. Selama perjalanan imunisasi polio di Pakistan, Shumaila berjalan kaki di pagi hari dengan termos pendingin yang diisi dengan vaksin.
Dia juga harus sudah mengantongi catatan terperinci untuk semua rumah yang perlu dia kunjungi. Kemudian mulai mengetuk pintu untuk memberikan tetes vaksin polio oral kepada setiap anak.
Sebagian besar keluarga yang dia kunjungi ingin anak-anak mereka divaksinasi. Namun demikian, beberapa orang tua, karena takut atau kurangnya informasi, menolak untuk memvaksinasi anak-anak mereka.
Tak kenal menyerah
Dia berbicara dengan para ibu dan ayah, menjawab semua pertanyaan mereka tentang polio dan meyakinkan mereka bahwa vaksin itu aman dan efektif.
Dia juga bekerja dengan tokoh masyarakat dan agama untuk berbicara dengan keluarga tentang pentingnya vaksinasi.
Di komunitas yang dia layani, Shumaila mengatakan, tahun ini dia awalnya memiliki lebih dari 250 keluarga yang menolak vaksinasi. Tetapi hari ini, karena usahanya untuk bekerja sama dengan keluarga, semua kecuali empat dari mereka telah memvaksinasi anak-anak mereka.
Dia terus berbicara dengan keluarga-keluarga itu untuk mendorong mereka agar divaksinasi.
Berkat ribuan tenaga kesehatan yang berdedikasi seperti Shumaila dan kepemimpinan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, sepanjang tahun ini angka kasus polio liar tercatat hanya ada satu kasus. Berbeda jauh dengan tahun 2020 yang tercatat ada 84 kasus.
Pandemi Covid-19
Sementara upaya luar biasa Shumaila dan pejuang polio lainnya telah membawa kita ke ambang dunia bebas polio, COVID-19 datang dan menciptakan tantangan baru.
Pandemi telah mengganggu kampanye polio dan imunisasi rutin di banyak bagian dunia, menyebabkan wabah polio bentuk lain muncul di Afrika dan Asia.
Itulah sebabnya program polio global mengadaptasi pendekatannya untuk membantu menahan penyebaran COVID-19 sambil juga berupaya mengakhiri polio.
Inisiatif Pemberantasan Polio Global menggunakan tenaga kerja dan laboratorium serta jaringan pengawasan penyakitnya untuk menanggapi pandemi, menyelidiki dugaan kasus COVID-19, mengoordinasikan operasi tanggapan, dan melatih petugas kesehatan.
Di Pakistan, tim nasional polio kini mengoperasikan nomor bebas pulsa bagi siapa saja yang ingin berbicara dengan dokter tentang COVID-19, polio, atau mendapatkan jawaban tentang imunisasi rutin. Mereka telah menerima lebih dari 17 juta panggilan selama pandemi.
Seperti pekerja polio lainnya, Shumaila telah menggunakan hubungan komunitasnya untuk meningkatkan kesadaran akan COVID-19, mengajari keluarga cara tetap aman, dan memberikan pelajaran cuci tangan dan kebersihan.
Meskipun itu membuat hari-harinya terasa lebih sibuk, tetapi Shumaila mengatakan mudah untuk tetap termotivasi. Sebagai ibu dari tiga anak, dia didorong oleh mimpinya bahwa polio tidak boleh lagi menjadi ancaman bagi anak-anaknya atau anak di Pakistan.
Ini adalah hari yang dia tahu akan segera datang, katanya. Berkali-kali sejak dimulainya upaya pemberantasan polio global, satu demi satu negara telah menghilangkan penyakit yang melumpuhkan ini dari dalam perbatasan mereka.
Kurang dari satu dekade yang lalu, misalnya, Nigeria menyumbang lebih dari setengah dari semua kasus polio liar di seluruh dunia. Tapi tahun lalu, Nigeria, bersama dengan 47 negara di kawasan Afrika, disertifikasi bebas dari virus polio liar.
“Jika negara lain bisa bebas polio, mengapa Pakistan tidak?” Shumaila bertanya.
***